Jakarta (ANTARA) - Masjid Istiqlal Jakarta dipastikan tidak akan menggelar Shalat Idul Adha 1442 Hijriah seiring dengan pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat serta masih berlangsungnya pandemi COVID-19, kata Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar.
"Masjid Istiqlal meniadakan Shalat Idul Adha 1442 Hijriah dan juga meniadakan Shalat Jumat," katanya dalam siniar yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Peniadaan penyelenggaraan Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal ini menjadi yang kedua kalinya sejak pandemi COVID-19 menjadi krisis di Indonesia. Bagi Nasaruddin, mengedepankan keselamatan dan kesehatan harus menjadi yang utama ketimbang sunah.
Menurut dia menjaga kesehatan dan diri merupakan suatu yang wajib, sementara ibadah Shalat Idul Adha sifatnya sunnah. Masjid Istiqlal, kata dia, harus menjadi model untuk seluruh masjid di Indonesia.
"Jangan sampai kita ibadah sunnah tapi mengabaikan yang wajib. Jadi kita mengedepankan penolakan bahaya ketimbang mengejar manfaat," ujarnya.
Tidak hanya meniadakan pelaksanaan Shalat Idul Adha, kata dia, pengurus Istiqlal juga tidak akan menggelar takbir di masjid untuk umum seperti yang biasa rutin dilakukan. Takbir akan digelar dan disiarkan melalui platform Istiqlal TV.
Nantinya, takbir yang disiarkan secara langsung itu akan terkoneksi dengan masjid-masjid ikon ibu kota di seluruh dunia.
"Kita akan melakukan takbiran di masjid, cuma kita akan siarkan di TV Istiqlal yang di link dengan seluruh masjid ibu kota di seluruh dunia," demikian Nasaruddin Umar
Baca juga: Masjid Istiqlal tidak akan gelar Shalat Idul Fitri 1442 Hijriah
Baca juga: Imam Besar ajak jamaah bersyukur Masjid Istiqlal dibuka kembali untuk umum
Baca juga: Masjid Istiqlal hanya tampung 2.000 jamaah untuk Tarawih