Jakarta (ANTARA) - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengajak jamaah bersyukur karena masjid tersebut telah dibuka kembali untuk umum setelah satu tahun dilakukan renovasi besar-besaran.
"Beberapa pihak menyarankan agar Istiqlal menunda jangan dulu dibuka. Tetapi setelah memohon izin kepada pemerintah, kami mendapatkan restu untuk membuka Istiqlal sehingga bisa mengobati rasa rindu jamaah," kata Nasaruddin di Masjid Istiqlal Jakarta, Senin malam.
Nasaruddin mengisi ceramah pada Shalat Tarawih 1 Ramadhan 1442 Hijriyah di Masjid Istiqlal Jakarta setelah Pemerintah menetapkan awal puasa dimulai pada Selasa (13/4).
Ceramah bertema "Marhaban Ya Ramadhan, Bulan Penuh Berkah" tersebut disimak oleh ratusan warga yang beribadah Shalat Tarawih di Istiqlal.
Nasaruddin mengungkapkan bahwa ada rasa bangga dan syukur setelah masjid yang diresmikan oleh Presiden Soeharto sekitar 42 tahun lalu tersebut, akhirnya selesai direnovasi.
Shalat Isya dan Tarawih pada 1 Ramadhan 1442 Hijriyah di Masjid Istiqlal dipimpin oleh Anshoruddin Ibrahim, salah satu Imam Shalat Masjid Istiqlal.
Menurut pantauan para petugas Istiqlal, SShalat Tarawih 1 Ramadhan 1442 Hijriyah ini diikuti oleh sekitar 500 warga. Kapasitas yang dibuka Istiqlal pada Ramadhan tahun ini, yakni 2.000 jamaah.
Untuk kegiatan ibadah, Istiqlal hanya dibuka untuk salat lima waktu dan Shalat Tarawih. Ibadah shalat pun hanya dilakukan di lantai utama. Sementara itu, kegiatan lainnya seperti buka puasa dan sahur bersama ditiadakan.
Baca juga: Alasan Masjid Istiqlal tak layani buka puasa gratis bersama
Baca juga: Masjid Istiqlal hanya tampung 2.000 jamaah untuk Tarawih
Baca juga: Masjid Istiqlal jadi lokasi vaksinasi massal untuk tokoh lintas agama