Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) bergerak mencegah stunting dan juga berperan dalam mengendalikan pandemi COVID-19.
"Sebagai mesin pengendali sosial, gerakan PKK dapat dimanfaatkan dalam mendukung pembangunan pemerintah di pusat dan daerah, seperti peningkatan kesejahteraan keluarga, ekonomi keluarga, pendidikan, kesehatan, utamanya dalam mencegah stunting," kata Mendagri Tito Karnavian dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Mendagri melanjutkan, "Saya menggarisbawahi, di antaranya program Stunting, yaitu bagaimana untuk mengurangi angka stunting, pertumbuhan yang tidak baik, baik secara fisik terjadi kekerdilan maupun perkembangan otak yang tidak bagus kepada anak kita karena kekurangan gizi.”
Oleh karena itu, Mendagri meminta TP PKK memperhatikan dan menyosialisasikan pentingnya asupan nutrisi pada ibu hamil hingga pemberian nutrisi pada 1.000 hari kehidupan ketika bayi telah dilahirkan.
Hal itu, kata Mendagri, dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan instansi lain, seperti dinas kesehatan, BKKBN, jaringan kecamatan hingga ke desa, sampai pada kerja sama dengan lembaga nonpemerintah, seperti melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
"Untuk itu, perlu dilakukan inventarisasi dan bekerja sama dengan semua pihak sehingga kami harapkan anak-anak kita tumbuh sehat dan berkembang menjadi tenaga kerja yang produktif untuk kemajuan bangsa," ucapnya.
Mendagri juga menekankan peran PKK dalam rangka pengendalian dan penanganan pandemi COVID-19. Hal ini dapat dilakukan dengan turut serta menyosialisasikan protokol kesehatan dan kampanye pembagian serta penggunaan masker yang benar.
"Selain itu, juga membuat terobosan kreatif agar masyarakat kita rajin mencuci tangan, baik yang berbahan sabun atau produk-produk hand sanitizer, kemudian juga melakukan jaga jarak, physical distancing agar tidak terpapar, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas," katanya.
Tak kalah penting, Mendagri meminta PKK dapat menjadi contoh dan berperan aktif dalam rangka membantu masyarakat yang terkena dampak COVID-19 dan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"PKK bersama semua pihak yang lain menggalang solidaritas sosial untuk memberikan bantuan-bantuan sosial," ujarnya.
Baca juga: Presiden Jokowi ajak mahasiswa, kader PKK-Posyandu jadi relawan COVID-19
Baca juga: PKK Jabar: Penanganan pandemi jangan lupakan soal gizi dan "stunting"
Baca juga: Ridwan Kamil dorong kader PKK se-Jabar jadi Tim Pelacak COVID-19