Cianjur (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Cianjur, Jawa Barat, menargetkan penyemprotan disinfektan di 737 titik di seluruh wilayah Cianjur, sebagai upaya maksimal menekan angka penularan COVID-19 seperti di perkatoran, pasar dan sekolah.
Sekretraris PMI Cianjur, Heri Hidayat di Cianjur, Senin mengatakan, target ratusan titik penyemprotan disinfektan terbagi beberapa tempat termasuk fasilitas umum, perkantoran pemerintah dan swasta, jalan protokol hingga perumahan.
"PMI Cianjur, masuk dalam peringkat ke 3 terbaik se Jabar dalam target penyemprotan disinfektan, dibawah Kota Bandung dan Kota Depok. Komitmen kita pada masa pandemi ini, dapat menekan angka penularan COVID-19," katanya.
Ia menjelaskan, selama ini puluhan relawan PMI Cianjur ditunjang dengan sumber daya yang mumpuni, serta sarana penunjang yang ada, setiap harinya melakukan penyemportan disinfektan terjadwal dan sesuai dengan permintaan seperti di sekolah dan perkampungan warga.
"Untuk kendaraan kita memiliki dua unit bak terbuka, dua unit ambulance, 12 unit alat penyemprot dan dua unit kendaraan roda dua, untuk melayani penyemprotan," katanya.
Upaya untuk menekan tingginya angka penularan di sejumlah kecamatan, tutur dia, pihaknya memiliki relawan Sibat yang setip hari memberikan sosialisasi tentang pentingnya menjaga prokes dan vaksinasi bagi warga hingga ke pelosok.
Bahkan relawan PMI dimasing-masing kecamatan, selama pandemi selalu dilibatkan dalam penanganan cepat dan ketika terjadi bencana alam."Berbagai upaya dengan personel yang ada, kita harus terdepan dalam membantu warga terutama selama pandemi," katanya.
Ia menambahkan, bahkan warga yang inguin lingkungan tempat tinggalnya mendapatkan penyemprotan disinfektan, dapat menghubungi PMI Cianjur, atau datang langsung ke Markas PMI Cianjur di Jalan Pangeran Hidayattulah, Kelurahan Sawahgede, Cianjur.
Baca juga: Satgas Cianjur catat seorang dokter meninggal karena COVID-19
Baca juga: Pemkab Cianjur tambah puluhan tempat tidur untuk pasien COVID-19
Baca juga: Tujuh pasien isolasi mandiri Cianjur meninggal selama PPKM Darurat