Cianjur (ANTARA) - Satgas COVID-19 Cianjur, Jawa Barat, kembali mencatat seorang dokter meninggal dunia karena positif COVID-19 setelah menjalani isolasi di RSUD Cianjur.
"Kondisi kesehatan dokter umum yang bertugas di klinik swasta itu terus menurun selama menjalani isolasi. Meninggalnya dokter umum yang bertugas di klinik swasta tersebut, menambah catatan tenaga medis yang meninggal selama pandemi, kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal saat dihubungi Senin.
Dikatakannya jumlah tenaga medis yang meninggal karena COVID-19 selama pandemi menjadi tiga orang, dua diantaranya merupakan perawat.
Ia menjelaskan, kondisinya sudah memburuk saat dibawa ke RSUD Cianjur, bahkan saturasinya di angka 70 persen, sehingga penanganan maksimal dilakukan di ruang ICU, namun kondisi kesehatan yang terus menurun membuat nyawanya tidak tertolong.
"Hingga saat ini, masih banyak tenaga medis yang menjalani isolasi di rumah sakit dan vila khusus, harapan kami mereka dapat sembuh seperti semula dan kembali beraktivitas seperti semula," katanya.
Untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa baik masyarakat umum atau tenaga medis, pihaknya terus mengimbau untuk tetap waspada dengan menjaga kesehatan, menerapkan prokes ketat dan tetap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi nakes yang bertugas.
Kasubag Humas RSUD Cianjur Diana Wulandari, mengatakan almarhum yang merupakan dokter umum di salah satu klinik kesehatan swasta di Cianjur itu, datang dengan kondisi sudah memburuk, sehingga penanganan dilakukan di ruang ICU.
Namun selang beberapa jam mendapatkan penanganan, kondisinya terus menurun dan menjelang siang pasien tersebut meninggal dunia, setelah mendapatkan penanganan medis secara maksimal.
Baca juga: Kepala ruang isolasi RSUD Cianjur meninggal dunia karena COVID-19
Baca juga: Puluhan tenaga medis di 14 puskesmas Cianjur positif COVID-19
Baca juga: Selama pandemi 40 orang tenaga medis di Cianjur terpapar COVID-19