Jakarta (ANTARA) - Peneliti Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University meneliti di kawasan Resor Kawah Ratu, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sukabumi, di Jawa Barat untuk mengulik pariwisata berbasis budaya di lokasi tersebut.
Menurut pernyataan resmi IPB yang diterima di Jakarta, Kamis, peneliti Eva Rachmawati dan Safitri Hidayati melakukan kunjungan ke kawasan itu sebagai bagian dari penelitian berjudul "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Budaya dalam Konteks Pariwisata".
"Penelitian ini didanai Kementerian Riset dan Teknologi yang akan bermitra dengan Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Selain di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, penelitian ini juga melibatkan masyarakat yang ada di wilayah Taman Nasional Kepulauan Seribu. Untuk TNGHS, ada dua lokasi yang akan menjadi tempat penelitian, yakni Kawasan Resort Kawah Ratu, Cidahu dan Kawasan Resort Citorek," ujar Safitri.
Pemilihan Cidahu sendiri karena dinilai sudah memiliki kegiatan wisata yang telah berjalan cukup lama sehingga diasumsikan telah memiliki dampak signifikan terhadap kondisi sosial, ekonomi, maupun budaya masyarakat sekitarnya.
"Meskipun demikian, Cidahu belum punya kelompok kerja sadar wisata (pokdarwis). Padahal pokdarwis ini umumnya dapat mendorong keberlanjutan kegiatan wisata," ujar Eva.
Eva menjelaskan bahwa Desa Cidahu memiliki koperasi yang bekerja sama dengan kemitraan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, yang hingga saat ini mampu mendorong kesiapan serta keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pengembangan wisata berkelanjutan.
Dengan demikian, masyarakat dapat merasakan dampak positif, baik dari aspek sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Resort Kawah Ratu Gun Gunawan Ginajar menerima kunjungan tim dari IPB University dan menyampaikan bahwa taman nasional bekerja sama dengan koperasi dalam menerbitkan izin usaha jasa wisata.
"Ada empat izin usaha jasa yang diberikan oleh TN kepada masyarakat. Tiga izin jasa wisata dan satu izin yang bergerak di Hasil Hutan Bukan Kayu berupa getah damar. Kerjasama yang telah dilakukan merupakan salah satu bentuk dorongan dari pihak TN kepada masyarakat untuk ikut dalam pengelolaan terutama untuk daerah-daerah penyangga," katanya.
Menurutnya, selama pendemi target kunjungan dari wisatawan adalah 481 orang per hari di mana kunjungan tersebut didominasi oleh rombongan mahasiswa yang memiliki kegiatan dan rombongan keluarga.
Program yang ada di koperasi sendiri lebih mengarah untuk kesejahteraan masyarakat. Kegiatan yang dilakukan juga terkait jasa usaha wisata, seperti jasa interpreter, jasa informasi dan jasa penyedia makanan atau katering bagi para pengunjung.
Keterlibatan aktif masyarakat dalam kegiatan wisata di Resort Kawah Ratu dinilai sangat membantu, terutama ketika kunjungan meningkat.
Namun, belum tergalinya kegiatan wisata berbasis budaya di kawasan tersebut sehingga penelitian ini dinilai sangat penting untuk dapat menggali budaya yang ada di masyarakat.
Baca juga: Kemendikbud dorong usaha kuliner Garut jadi wisata edukasi budaya
Baca juga: Kampung Papandak Garut sebagai objek wisata budaya
Baca juga: Depok kembangkan pariwisata budaya
Peneliti IPB teliti pariwisata berbasis budaya kawasan resor Kawah Ratu
Kamis, 8 Juli 2021 17:02 WIB