Depok (ANTARA) - Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) melakukan operasi batu saluran kemih (BSK) dengan cara minimal invasif dan menggunakan teknologi laser yang berbeda dengan teknologi konvensional sebelumnya.
"Teknologi laser ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan teknologi sebelumnya, seperti pecahan lebih kecil, sehingga memudahkan batu yang tersisa keluar secara alami dan dapat menggunakan alat yang lebih kecil, sehingga trauma pada saluran kemih dapat dihindari," kata dokter spesialis urologi RSUI dr. Dyandra Parikesit, BMedSc, Sp.U dalam keterangannya di Depok, Jawa Barat, Selasa.
Ia mengatakan operasi BSK dengan menggunakan laser ini dapat memberikan manfaat dan hasil yang optimal untuk kesembuhan pasien. Selain itu, pasien juga tidak memerlukan sayatan, sehingga waktu penyembuhan lebih baik dan waktu rawat lebih singkat.
Lebih lanjut, dr. Dyandra mengatakan keuntungan lain dengan teknologi laser adalah tindakan operasi tidak memerlukan waktu yang lama, yaitu hanya sekitar 1-2 jam. Pemasangan kateter pada pasien juga hanya 1 hari pasca operasi dan pasien dapat pulang di hari berikutnya.
"Jika saat operasi ditemukan saluran kemih atas menyempit, pasien akan dipasang stent yang dipertahankan sekitar 2-4 minggu," katanya.
Biaya operasi BSK tergantung kondisi klinis pasien. Bagi masyarakat yang ingin menggunakan jaminan pemerintah, RSUI melayani pasien rujukan dengan jaminan BPJS Kesehatan. Penerimaan pasien sesuai dengan sistem rujukan berjenjang berdasarkan ketentuan dari BPJS Kesehatan. Namun, untuk tindakan BSK dengan teknologi laser, saat ini belum dapat menggunakan jaminan BPJS.
Tidak banyak rumah sakit yang dapat melakukan tindakan operasi BSK dengan teknologi laser, khususnya di Kota Depok. Dengan teknik operasi terkini dan teknologi yang canggih, RSUI merupakan salah satu yang dapat melakukan tindakan tersebut dengan aman.
RSUI terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat di Kota Depok dan sekitarnya. RSUI berharap dengan adanya teknologi laser dapat membantu penderita batu saluran kemih untuk mendapatkan kesehatannya kembali.
Baca juga: Dirut RSUI lakukan riset pertama obat klopidogrel di Tanah Air
Baca juga: Akupunktur medik bisa jadi solusi penanganan insomnia
Baca juga: RSUI berhasil operasi pembesaran prostat tanpa bekas sayatan