Jakarta (ANTARA) - Sejumlah informasi penting menghiasi berita ekonomi pada Kamis (17/6) mulai dari penjajakan kerja sama investasi dengan Arab Saudi hingga Bank Indonesia menambah likuiditas di perbankan (Quantitative Easing) hingga 15 Juni 2021 sebesar Rp94,03 triliun untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca:
1. OJK ingatkan waspadai pinjaman daring tak terdaftar
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan agar masyarakat mewaspadai agar tidak tergiur dengan layanan financial technology (Fintech) pinjaman daring yang tidak terdaftar, karena sangat merugikan.
Selengkapnya di sini
2. BSI optimistis perbankan syariah tumbuh double digit di 2021
Bank Syariah Indonesia optimistis perbankan syariah akan tumbuh positif di tahun 2021 sejalan dengan pertumbuhan ekonomi syariah nasional yang diproyeksikan tumbuh 2,4-3,7 persen.
Selengkapnya di sini
3. Menperin: Perpanjangan PPnBM kendaraan bermotor tunggu penerbitan PMK
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa perpanjangan insentif penurunan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaraan bermotor tinggal menunggu terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) untuk dapat diimplementasikan.
Selengkapnya di sini
4. Luhut jajaki kerja sama investasi dengan Arab Saudi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melakukan pertemuan secara virtual dengan Menteri Investasi Arab Saudi Khalid Al-Falih, Rabu (16/6) guna membahas sejumlah isu mengenai kerja sama investasi dan ekonomi kedua negara.
Selengkapnya di sini
5. Dukung pemulihan, BI tambah likuiditas di perbankan Rp94,03 triliun
Bank Indonesia (BI) tercatat telah menambah likuiditas di perbankan (Quantitative Easing) hingga 15 Juni 2021 sebesar Rp94,03 triliun untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Selengkapnya di sini