Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diproyeksikan bergerak datar pasca bank sentral AS memutuskan menahan suku bunga acuannya.
IHSG dibuka melemah 15,03 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.063,54. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,4 poin atau 0,5 persen ke posisi 880,71.
"Hari ini, IHSG kami perkirakan berpotensi bergerak sideways dengan minimnya sentimen dari global maupun domestik," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Bursa AS ditutup melemah semalam. The Fed masih mempertahankan tingkat suku bunga saat ini, namun mengindikasikan potensi kenaikan pada 2023 atau lebih cepat dari rencana awal 2024.
Rencana tersebut didorong oleh percepatan vaksin serta ekspektasi perbaikan ekonomi di Negeri Paman Sam.
Di pasar komoditas, harga minyak WTI pagi ini berada pada level 71 dolar AS per barel, sementara emas terpantau berada pada level 1.818 dolar AS per troy ons.
Dari domestik, sebanyak 9.994 kasus COVID-19 baru dilaporkan di Indonesia pada Rabu (16/6) kemarin dengan 6.229 pasien sembuh dan 196 meninggal.
Dengan tambahan kasus baru tersebut, jumlah total kasus COVID-19 yang ditemukan di Indonesia telah mencapai 1.937.652 kasus dengan rasio kasus ditutup sebesar 93,8 persen.
Rilis data ekonomi yang ditunggu hari ini adalah suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI-7Day Reverse Repo Rate yang diproyeksikan pasar akan stabil di level 3,5 persen.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 351,12 poin atau 1,2 persen ke 28.939,89, indeks Hang Seng turun 76,38 poin atau 0,27 persen ke 28.360,46, dan indeks Straits Times terkoreksi 11,1 poin atau 0,35 persen ke 3.128,47.
Baca juga: IHSG Kamis pagi dibuka melemah 15,03 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup terkoreksi seiring menanti kebijakan The Fed
Baca juga: Investor masih "wait and see", IHSG BEI diprediksi datar