Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor melakukan langkah-langkah antisipasi dan pencegahan lonjakan kasus positif COVID-19 melalui peningkatan tracing, testing, dan treathment (3T), menyusul melonjaknya kasus positif COVID-19 di Jakarta dan Bandung.
Wali Kota Bogor, Bima Arya, di Kota Bogor, Selasa, mengatakan pertama, melakukan langkah-langkah antisipasi yang dilakukan yakni memastikan adanya ruang isolasi di pusat isolasi dan tempat tidur untuk pasien COVID-19 di rumah sakit di Kota Bogor, dalam kondisi siap.
Kedua, menggencarkan penelusuran kontak erat, jika terjadi kasus positif COVID-19 di suatu tempat. Ketiga, dari kontak erat tersebut, dilakukan testing, mulai dari tes cepat antigen, tes usap antigen, hingga tes usap PCR.
Bima Arya, selaku Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor, menambahkan, Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor terus melakukan komunikasi dan koordinasi, untuk pementauan perkembangan COVID-19 di Kota Bogor.
"Jika terjadi penularan kasus COVID-19 dan berkembang cukup cepat, maka segera dilakukan langkah antisipasi melalui 3T. Misalnya, penularan kasus COVID-19 di Perumahan Griya Melati dan di Pondok Pesantren Bima Madani," katanya.
Ditanya soal tingkat keterisian tempat tidur atau "bed occupancy rate (BOR) untuk pasien positif COVID-19 di rumah sakit di Kota Bogor, Bima menyatakan, meningkat lagi, dan pekan ini telah mencapai 65 persen, karena adanya peningkatan tren penularan COVID-19 di Kota Bogor setelah libur Lebaran.
"Sebelum libur Lebaran, tren penularan COVID-19 di Kota Bogor sudah sangat landai. Tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien positif COVID-19 di rumah sakit di Kota Bogor, sudah kurang dari 20 persen," katanya.
Menurut Bima Arya, tapi setelah libur lebaran, adanya aktivitas masyarakat yang mudik lebaran, penularan COVID-19 kemudian meningkat lagi.
Berdasarkan data pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, pada Sabtu (12/6), jumlah tempat tidur untuk pasien positif COVID-19 di 21 rumah sakit di Kota Bogor ada 737 tempat tidur, sedangkan di Pusat Isolasi COVID-19 di Gedung Pusdiklat BPKP di Ciawi Bogor ada 100 tempat tidur.
Baca juga: Okupansi tempat tidur pasien COVID-19 di Kota Bogor capai 65 persen
Baca juga: Seorang pasien positif COVID-19 di Kota Bogor melarikan diri dari pusat isolasi
Baca juga: Pemkot Bogor lanjutkan vaksinasi untuk lansia dengan cara jemput bola