Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan program vaksinasi gotong royong dapat membantu pencapaian target pertumbuhan ekonomi tujuh persen pada kuartal II 2021, setelah sejak kuartal II 2020 ekonomi domestik selalu berada di zona negatif.
“Vaksinasi ini juga kita harapkan bisa memulihkan ekonomi kita,” kata Presiden Jokowi saat meninjau Vaksinasi Gotong Royong perdana di kawasan industri Jababeka, Bekasi, Jawa Barat, Selasa.
Lokasi vaksinasi gotong royong yang ditinjau Presiden Jokowi berada di lahan industri sebuah perusahaan multinasional barang konsumsi. Secara bersamaaan, vaksinasi gotong royong juga dilakukan di 18 lokasi lainnya.
Presiden Jokowi berharap dengan kerja keras pemerintah dan dunia usaha, maka ekonomi domestik dapat berbalik ke zona positif pada paruh kedua tahun ini setelah terkontraksi pada empat kuartal sebelumnya.
Pada kuartal I 2021 lalu pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia membaik, namun masih berada di zona kontraksi yakni -0,74 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Vaksinasi gotong royong yang ditujukan kepada para pekerja diharapkan dapat memulihkan kegiatan produksi di industri dan menggerakkan roda-roda perekonomian.
“Dengan kerja keras, kita semua berharap pada kuartal kedua 2021, di bulan April, Mei, Juni, kita sesuai dengan target yaitu kurang lebih tujuh persen bisa kita capai,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih kepada seluruh perusahaan, karyawan dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang telah bekerja sama melaksanakan vaksinasi gotong royong.
Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10/2021 tentang Vaksinasi Gotong Royong. Dalam Permenkes itu, diatur biaya vaksinasi gotong royong ditanggung oleh badan hukum/badan usaha yang melaksanakan vaksinasi kepada karyawan/karyawati, keluarga dan individu lain terkait dalam keluarga.
Dengan begitu penerima vaksin COVID-19 dalam pelayanan Vaksinasi Gotong Royong tidak dipungut bayaran atau gratis.
Program Vaksinasi Gotong Royong ini dilakukan untuk mempercepat pemberian vaksin kepada masyarakat Indonesia. Pemerintah menargetkan total 181,5 juta penduduk Indonesia dapat diberikan vaksin COVID-19 untuk membentuk kekebalan komunitas (herd immunity).
Baca juga: Presiden Jokowi harap industri lebih produktif setelah vaksinasi gotong royong
Baca juga: Presiden tinjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada pekerja di Bekasi
Baca juga: Presiden tinjau vaksinasi dan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung