New Delhi (ANTARA) - Panel pakar pemerintah sedang menyelidiki kasus pembekuan darah dalam negeri, bahkan kasus ringan, sebagai efek samping dari dua vaksin COVID-19 yang diberikan di India, harian Mint mengutip keterangan dua sumber yang mengetahui perkembangan tersebut, Jumat.
India saat ini sedang memberikan vaksin COVID-19 AstraZeneca, yang diproduksi oleh Serum Institute dan dinamai merek Covishield. Negara itu juga sedang mengembangkan vaksin buatan Bharat Biotech, yang disebut COVAXIN.
Ulasan itu muncul setelah regulator Eropa pada Rabu (7/4) mengatakan pihaknya menemukan kemungkinan kaitan antara vaksin AstraZeneca dan kasus pembekuan darah yang langka pada orang dewasa penerima vaksin, meski regulator tersebut menambahkan bahwa manfaat vaksin masih lebih besar ketimbang risikonya.
India sedang mengandalkan vaksinasi untuk membantu menekan rekor lonjakan kasus pada gelombang kedua. Negara itu melaporkan rekor 126.789 kasus COVID pada Kamis (8/4).
"Kami sedang melihat efek samping pembekuan darah yang nampak pada penerima vaksin Covishield dan Covaxin, bahkan jika itu kasus ringan," kata salah satu sumber kepada Mint, yang menambahkan bahwa laporan mengenai pengkajian itu kemungkinan akan siap pekan depan.
Menyusul peringatan regulator Eropa, sejumlah negara mengumumkan pembatasan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca pada kaum muda.
Sumber: Reuters
Baca juga: WHO sebut kaitan pembekuan darah dan AstraZeneca "logis tapi tak pasti"
Baca juga: AstraZeneca bakal sebut potensi risiko pembekuan darah pada label
Baca juga: Australia selidiki keterkaitan pembekuan darah dengan vaksin AstraZeneca
India akan tinjau vaksin COVID-19 usai peringatan pembekuan darah
Jumat, 9 April 2021 14:37 WIB