Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan selama kurun waktu Januari hingga 5 April 2021 pukul 15.00 WIB, tercatat 1.045 kejadian bencana alam.
"Kejadian bencana alam mendominasi adalah bencana banjir, diikuti puting beliung dan tanah longsor," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin.
Bencana alam itu, lanjut dia, menimbulkan dampak dan warga mengungsi sebanyak 4.362.537 jiwa. Sedangkan 337 jiwa meninggal dunia, 55 jiwa hilang serta 12.463 jiwa luka-Iuka.
Ia mengemukakan bencana pada 2021 didominasi oleh bencana alam hidrometeorologi basah sebanyak 938 kejadian.
"Banjir total kejadian sebanyak 451 kejadian, disusul puting beliung 265 kejadian, tanah longsor 209 kejadian, dan abrasi
sebanyak 13 kejadian," paparnya.
Kemudian, lanjut dia, terdapat 91 kejadian bencana hidrometeorologi kering yang terdiri dari 90 kejadian kebakaran hutan dan lahan, dan satu kejadian kekeringan.
"Sementara bencana geologi yang terjadi di Indonesia selama Januari hingga April 2021 adalah gempa bumi sebanyak 16 kejadian," katanya.
Untuk dampak kerusakan bencana pada 2021, ia merinci sebanyak 55.467 rumah rusak, terdiri dari 5.157 rusak berat, 6.152 rusak sedang, dan 44.158 rusak ringan.
Kemudian, 1.715 fasilitas umum juga mengalami kerusakan, yakni 864 fasilitas pendidikan, 664 fasilitas peribadatan, dan 187 fasilitas kesehatan. Selain itu, 125 jembatan dan 292 kantor mengalami kerusakan.
Selain bencana alam, Raditya Jati juga menyampaikan, pada tanggal 13 April 2020 pemerintah menetapkan penyebaran COVID-19 sebagai Bencana Nasional nonalam.
Baca juga: BNPB catat 68 orang meninggal dunia akibat bencana di NTT
Baca juga: BNPB catat 919 bencana di Tanah Air hingga 26 Maret
Baca juga: BNPB catat 386 bencana di Indonesia periode 1 Januari - 9 Februari 2021