Soreang, 4/8 (ANTARA) - Jumlah orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) dari keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan di Kabupaten Bandung, Jabar, kini telah mencapai 90 orang, demikian data dari forum komunikasi pekerja sosial masyarakat (FKPSM) Kabupaten Bandung.
"Mungkin jumlah itu akan lebih banyak lagi kalau ditambah dengan ODHA di luar keluarga miskin," kata Ketua Seksi Pemberdayaan Sumberdaya Manusia (SDM) FKPSM Kabupaten Bandung, Juhara, Rabu.
FPKSM Kabupaten Bandung, lanjut Juhara hanya mendata ODHA yang hidup di bawah garis kemiskinan yang memerlukan bantuan untuk dapat menjalani hidupnya secara layak di tengah masyarakat.
Data tersebut juga menunjukkan, 90 ODHA itu merupakan usia produktif antara 25 tahun hingga 45 tahun, sehingga, menurut Juhara bila tidak mendapat bantuan akan semakin merasa terkucilkan hidupnya.
Karena itu katanya, selain mendapat pendampingan dari PSM, mereka juga mendapat bantuan kesehatan, pendidikan, dan permodalan dari instansi terkait, agar dapat hidup layak di tengah masyarakat.
"Dengan bantuan tersebut, mudah-mudahan mereka tidak lagi merasa terkucilkan, sehingga dapat hidup mandiri secara layak, seperti orang lain yang hidup tanpa HIV dan AIDS," ujar Juhara.
ODHA terbanyak, ujar Juhara, berada di Kecamatan Majalaya, dengan jumlah tidak kurang dari sepuluh orang dan sisanya tersebar tersebar di beberapa kecamatan Kabupaten Bandung.
Juhara, yang akrab dipanggila Ara ini, menyebutkan ODHA dari kalangan keluarga kurang beruntung ini menderita penyakit, yang belum ada obatnya tersebut, sama dengan ODHA lainnya, di antaranya akibat seks bebas, pengunaan jarum suntik bersama-sama,dan hubungan seks sesama jenis.***3***
(U.pso-156/B/Y003/Y003) 04-08-2010 18:29:41
