Cirebon, 29/7 (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat terus menggalakan budidaya penanaman melati dengan pola intensifikasi di pekarangan penduduk karena keterbatasan lahan.
"Kita sudah mengupayakan penanaman melati dengan lahan diatas tiga hektare, tetapi karena kini lahan tersebut berubah fungsi untuk perumahan dan terpaksa mengembangkannya secara intensifikasi," kata Kepala Dinas Kelautan, Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kota Cirebon, Odi Suryadi kepada wartawan di Cirebon, Kamis.
Pengembangan tanaman melati di Cirebon tersebut untuk memenuhi kebutuhan peranjin di Desa Gesik, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon yang memelukan pasokan bunga melati dalam jumlah besar.
Melati pada umumnya digunakan sebagai pewangi pada pabrik teh, orang hajatan dan ziarah makam-makam.
Kebutuhan melati kota Cirebon per hari rata-rata mencapai 250 kogram, sedangkan saat ini hampir semua kebutuhan tersebut dipasok dari Tegal (Jateng).
"Anehnya, masyarakat konsumen mengenal melati asal Cirebon karena bau wangi yang semerbak tajam," katanya.
Padahal kalau ditelusuri, produksi melati kota Cirebon sendiri paling hanya sekitar 10 persen dari kebutuhan perajin/konsumen, katanya.
Mengingat komiditas tersebut sangat menjajikan, pihaknya mengajak petani atau yang memiliki pekarangan luas untuk membudidayakan melati dengan bimbingan teknis dari Dias Pertanian, katanya.
Sementara itu, seorang perajin melati di Desa Gesik, Kecamatan Tengah Tani Sanadi mengatakan, di desanya ada sekitar 75 perajin melati.
Perajin bunga melati tersebut antara lain membuat kalung bunga melati dan hiasan baju serta rangkaian melati untuk pesta perkawinan.
Ia sendiri membutuhkan sekitar 10 sampai 15 kilogram bunga melati setiap hari dengan harga sekitar Rp50 ribu per kilogram.
Harga melati di Cirebon bervariasi antara Rp25 ribu dan Rp50 ribu per kilogram, tetapi saat-saat tertentu bisa naik tajam, seperti terjadi tahun 2001-2002 pernah mencapai Rp135 ribu per kilogram, katanya.
"Kami mendatangkan melati dari Tegal, sehingga harganya terpaut jauh dibanding kalau dipasok dari Cirebon sendiri," katanya.
Ia mengakui, melati Cirebon mememiliki kelebihan dibanding melati dari daerah lain, yakni bunganya berkelopak lebih tebal dari wanginya semerbak.
Bahkan dia, menambahkan, kalau saja petani Cirebon ada yang membudidayakan tanaman tersebut, lebih-lebih dekat pantai, pasti akan lebih menguntungkan. "Untung bagi petani maupun perajin bunga melati," katanya.
Kelebihan menaman melati dekat pantai, karena pada musim kemarau, tananam tersebut masih mendapatkan hawa berair dari laut, katanya menambahkan. ***2***
(T.Y003/B/M019/M019) 29-07-2010 09:03:27
PEMKOT CIREBON GALAKAN PENANAMAN MELATI PEKARANGAN
Kamis, 29 Juli 2010 9:05 WIB