Jakarta (ANTARA) -
Hasil survei yang dilakukan oleh Nusantara Strategic Network (NSN) menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan dan PSI berjaya di wilayah DKI Jakarta.
Elektabilitas PDIP teratas mencapai 21,3 persen, disusul PSI 14,3 persen dan Golkar 9,8 persen.
"Jika digelar pemilu saat ini, diprediksi PDI Perjuangan (PDIP) dan PSI bakal menguasai DKI Jakarta, disusul Golkar," kata Direktur Program NSN Riandi dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis.
Unggulnya PDIP, kata dia, tidak dapat dilepaskan dari faktor kemenangan dua periode di tingkat nasional, dan diprediksi akan tetap unggul pada 2024 mendatang.
Sementara itu gebrakan PSI sejak menduduki kursi di DPRD DKI Jakarta menyedot perhatian publik di ibukota dan secara nasional.
Meskipun PSI tidak berhasil menembus parliamentary threshold (PT) di tingkat Senayan, tetapi di DPRD DKI Jakarta partai yang diidentikkan dengan anak-anak muda milenial itu berhasil merebut 8 kursi dan membentuk fraksi tersendiri.
"Dari awal masuk DPRD, para wakil rakyat dari PSI gencar mengawasi penggunaan anggaran oleh eksekutif, serta bersikap sangat kritis terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan," ujar Riandi.
Sikap vokal PSI dalam mengawal uang rakyat itu terbukti efektif mendulang elektabilitas.
Pada posisi berikutnya adalah PKS (8,5 persen), Gerindra (7,0 persen), Demokrat (5,5 persen), NasDem (4,3 persen), PAN (3,5 persen), PKB (2,8 persen), dan PPP (2,0 persen).
"Tingginya elektabilitas Demokrat berkorelasi dengan kenaikan secara nasional," tuturnya.
Pada papan bawah, kejutan berikutnya muncul dari Partai Ummat yang menyodok dengan elektabilitas 1,3 persen. Disusul Perindo (1,0 persen), Berkarya (0,8 persen), Hanura (0,5 persen), dan Gelora (0,3 persen). Sisanya tidak mendapatkan suara dan tidak tahu/tidak jawab 16,8 persen.
Nusantara Strategic Network (NSN) melakukan survei pada 20-27 Februari 2021, secara tatap muka kepada 400 responden yang mewakili wilayah di DKI Jakarta.
Survei menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error ±4,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Survei sebut elektabilitas Prabowo teratas, Ridwan Kamil salip Ganjar
Baca juga: Survei Y-Publica: Kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi meningkat