Karawang (ANTARA) - Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menjadi tempat penampungan dan dapur umum korban banjir yang melanda wilayah tersebut.
"Sejak kemarin sampai sekarang, ada 500-600 jiwa yang mengungsi di sini (kantor disparbud)," kata Joko, salah seorang anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, di Karawang, Minggu.
Ia menyampaikan, mereka yang mengungsi di Kantor Disparbud Karawang merupakan warga korban banjir asal Poponcol.
Ratusan rumah di daerah itu terendam banjir hingga ada yang setinggi satu meter.
Di area Kantor Disparbud Karawang itu juga disediakan dapur umum.
Menurut Joko, Kantor Disparbud terakhir kali dijadikan sebagai tempat penampungan saat banjir terjadi pada Tahun 2010.
Sejak Tahun 2010 itu, baru kali ini lagi kantor disparbud kembali dijadikan tempat penampungan.
Sementara itu, Tim Reaksi Cepat BNPB menyebutkan, sebanyak 34 desa di 15 kecamatan terdampak banjir di Karawang.
Sebanyak 15 kecamatan terdampak banjir itu di antaranya Kecamatan Rengasdengklok, Telukjambe Barat, Tirtajaya, Pedes, Cikampek, Purwasari, Ciampel, Pangkalan, Klari, Tempuran, Tirtamulya, Jatisari, Rawamerta, Karawang Barat dan Cilamaya Wetan.
Lebih dari 8.000 rumah dilaporkan terendam banjir di wilayah Karawang.
Banjir di Karawang terjadi akibat tingginya curah hujan serta meluapnya beberapa sungai di wilayah Karawang. Di antara sungai yang meluap itu Sungai Citarum, Cibeet, Cikaranggelam, Cikareteg.
Baca juga: Sejumlah rumah sakit umum di Karawang terendam banjir
Baca juga: Banjir landa kawasan perkotaan di Karawang
Baca juga: Bupati Karawang: Perlu buat embung atasi bencana banjir tahunan
Baca juga: Ribuan buku paket sekolah di Karawang rusak akibat banjir