Bandung, 7/7 (ANTARA) - PT Bio Farma akan mengoptimalkan peranan Badan Usaha Milik Desa dan koperasi dalam memfasilitasi penyaluran Program Kemitraan Bina Lingkungan dari BUMN tersebut.
"Penyaluran PKBL khususnya Program Kemitraan dalam bentuk kredit lunak penyerapannya kurang optimal karena prosedurnya masih memberatkan calon penerima program itu yang harus ada agunan, penyaluran program itu harus dilakukan restrukturisasi," kata Direktur Utama PT Bio Farma Iskandar di Bandung, Rabu.
Menurut dia, saat ini masih banyak pengaju bantuan pembiayaan program kemitraan yang gagal memperoleh program itu karena tidak punya agunan untuk melengkapi persyaratannya.
Ia berharap kedepan persyaratan program itu diperlunak sehingga bisa lebih diakses oleh masyarakat, khususnya para pelaku usaha mikro.
"Penyerapan program kemitraan masih terkendala, bahkan kami sendiri kesulitan mitra untuk penyaluran program itu," kata Iskandar.
Untuk itu, PT Bio Farma merintis untuk mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan koperasi untuk memfasilitasi penyaluran program kemitraan.
BUMDES dan koperasi mitra tersebut akan bertindak sebagai "chaneling" untuk penyaluran program itu.
Kedua lembaga di tingkat pedesaan itu diharapkan menjadi koordinator penyaluran program kemitraan dengan sistem kekeluargaan dan menjamin kredibilitas anggotanya.
"Saat ini sedikit sekali koperasi yang bisa menjadi chaneling program itu, ke depan kami akan mengoptimalkannya, termasuk memberdayakan BUMDES," kata Iskandar.
Program Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) tersebut diambil 1-3 persen dari keuntungan perusahaan yang disalurkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat maupun program lingkungan.
PT Bio Farma sendiri menargetkan penyaluran PKBL pada 2010 sebesar Rp11 miliar yang akan digulirkan hingga akhir tahun ini. Selain untuk membantu pembiayaan sektor jasa dan perdagangan, juga penyaluran program kemitraan digulirkan untuk sektor perkebunan rakyat.
Salah satunya, PT Bio Farma menggarap perkebunan kopi rakyat di kawasan Lembang dan Kertasari Kabupaten Bandung. Program tersebut dilakukan dalam bentuk bantuan pengadaan bibit kopi kepada kelompok tani di kawasan itu.
Sedikitnya 25 ribu bibit kopi diserahkan kepada para petani di kedua wilayah itu. Bila program itu berhasil akan diperluas ke daerah lainnya di Jawa Barat.***3***
(S033)
Syarif A
BIO FARMA SALURKAN PKBL LEWAT BUMDES
Rabu, 7 Juli 2010 11:31 WIB