Jakarta (ANTARA) - Pemerintah memproyeksikan dua kawasan ekonomi khusus (KEK) baru yakni Lido, Jawa Barat dan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, menarik investasi senilai 19,3 miliar dolar AS, sehingga diharapkan mendukung ekosistem usaha di sekitar kawasan.
"KEK Lido diharapkan betul-betul bisa mendorong pariwisata di Indonesia. Hasilnya harus jelas, turis ke Jawa Barat juga harus yang berkualitas internasional," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sekaligus Ketua Dewan Nasional KEK di Jakarta, Kamis.
Menko Airlangga menjelaskan KEK Lido diproyeksikan akan menarik investasi hingga mencapai 2,4 miliar dolar AS dan menyerap tenaga kerja sebanyak 29.545 orang pada tahun ke-20.
Kemudian, KEK JIIPE diproyeksikan akan mampu menghadirkan investasi senilai 16,9 miliar dolar AS dengan serapan tenaga kerja mencapai 199.818 orang pada saat beroperasi penuh.
KEK Lido adalah KEK pariwisata dengan rencana bisnis pengembangan atraksi di antaranya theme park kelas dunia, lapangan golf, serta retail and dining.
Kemudian, pengembangan akomodasi resor mewah bintang enam, hotel berbintang lainnya, dan pengembangan ekonomi kreatif yakni studio film dan festival musik.
Kehadiran theme park yang akan dibangun di dalam KEK Lido diprediksi akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Nusantara dan mancanegara hingga mencapai 63,4 juta orang sampai 2038 atau rata-rata 3,17 juta wisatawan per tahun.
Menurut dia, aliran devisa masuk dari wisman serta penghematan devisa keluar dari wisatawan Nusantara dapat mencapai 4,1 miliar dolar AS selama 20 tahun.
"Ini harus menjadi yang premium juga, dan devisanya pun juga premium," imbuhnya.
Sementara itu, KEK JIIPE rencananya mengembangkan bisnis industri metal, elektronik, kimia, energi, dan logistik.
Hasil produksi pelaku usaha di dalamnya, lanjut dia, diproyeksikan akan mampu memberikan kontribusi ekspor sebesar 10,1 miliar dolar AS per tahun ketika beroperasi penuh, serta substitusi impor pada produk industri metal dan kimia.
Pemprov Jawa Timur, kata dia, menyatakan kesiapan aksesibilitas Gresik yakni Jalan Tol Krian Legundi Bunder Manyar telah beroperasi dan diharapkan meningkatkan kelayakan industri yang ada di KEK itu.
Kedua usulan KEK yang telah disetujui itu kemudian akan menjadi rekomendasi kepada Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, sudah ada 15 KEK terdiri dari sembilan KEK industri dan enam KEK pariwisata yakni di Arun, Lhokseumawe, Aceh; Sei Mangkei, Sumatera Utara; dan Tanjung Api-Api, Sumatera Selatan.
Kemudian, KEK Galang Batang, Kepulauan Riau; Tanjung Kelayang, Kepulauan Bangka Belitung; Tanjung Lesung, Banten; Mandalika, NTB; Maloy Batuta Trans Kalimantan Timur; dan Palu, Sulawesi Tengah.
Selain itu, KEK Bitung, Sulawesi Utara; Morotai, Maluku Utara; Sorong, Papua Barat; Singhasari, Jawa Timur; Likupang, Sulawesi Utara; dan Kendal, Jawa Tengah.
Pengembangan KEK telah menghasilkan komitmen investasi sebesar Rp70,4 triliun dan telah terealisasi sebesar Rp23,1 triliun hingga akhir 2020.
Realisasi investasi terbesar berasal dari Galang Batang yang secara resmi beroperasi pada akhir 2018, kemudian Sei Mangkei, dan juga Kendal yang baru saja ditetapkan menjadi KEK pada akhir 2019.
Selain itu, dari pengembangan KEK telah tercipta lapangan pekerjaan untuk 19.951 orang hingga akhir 2020.
Baca juga: Bank BJB dukung Pemprov Jawa Barat bangun KEK Rebana Metropolitan
Baca juga: Disparbud Jabar minta Menteri Whisnutama prioritaskan KEK Pangandaran
Baca juga: Ridwan Kamil dukung usulan KEK Jatigede di Sumedang