Jakarta (ANTARA) - Pemerintah memperpanjang pemberlakuan aturan tentang perjalanan orang di dalam negeri pada masa pandemi COVID-19.
"Jadi mulai efektif 9 Februari 2021, yaitu besok, akan diberlakukan perpanjangan dari peraturan tersebut," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan pers secara virtual dari Jakarta, Senin.
Menurut aturan perjalanan, setiap orang yang melakukan perjalanan wajib menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan.
Wiku menjelaskan, menurut aturan pelaku perjalanan yang menggunakan sarana transportasi udara dari dan menuju Pulau Bali harus menunjukkan hasil pemeriksaan RT PCR maksimum 2 x 24 jam sebelum keberangkatan dan hasil tes antigen maksimal 1 x 24 jam sebelum keberangkatan yang menunjukkan mereka tidak terserang COVID-19.
Sedangkan pelaku perjalanan yang menggunakan jalur laut dan darat dari atau menuju Bali wajib menunjukkan hasil pemeriksaan RT PCR atau antigen 3 x 24 jam sebelum keberangkatan yang menunjukkan mereka tidak terinfeksi virus corona.
Menurut protokol yang berlaku, pemeriksaan antigen atau pemeriksaan menggunakan GeNose untuk mendeteksi penularan virus corona bisa dilakukan secara acak pada pelaku perjalanan di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa jika menurut Satuan Tugas Penanganan COVID-19 daerah diperlukan.
Pelaku perjalanan dari dan ke Pulau Jawa serta di dalam Pulau Jawa yang menggunakan moda transportasi udara wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif COVID-19 berdasarkan pemeriksaan RT PCR paling lama 3 x 24 jam atau pemeriksaan antigen paling lama 2 x 24 jam sebelum keberangkatan.
Pengguna moda transportasi laut dan kereta api antarkota wajib menunjukkan keterangan hasil negatif COVID-19 berdasarkan tes RT PCR atau hasil nonreaktif pemeriksaan antigen paling lama 3 x 24 jam sebelum keberangkatan.
Pelaku perjalanan yang menggunakan moda transportasi darat pribadi menuju ke daerah di dalam maupun luar Pulau Jawa diimbau melakukan pemeriksaan antigen paling lama 3 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan.
Untuk perjalanan ke daerah lainnya, pelaku perjalanan dengan moda transportasi udara wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif COVID-19 berdasarkan tes RT PCR paling lama 3 x 24 jam atau hasil nonreaktif tes antigen paling lama 2 x 24 jam sebelum keberangkatan. Pengguna moda transportasi laut wajib menunjukkan keterangan hasil negatif pemeriksaan RT-PCR atau hasil nonreaktif tes antigen paling lama 3 x 24 jam sebelum keberangkatannya.
Menjelang libur Imlek, pelaku perjalanan yang menggunakan sarana angkutan darat jarak jauh dan kereta api di Pulau Jawa perlu melakukan pemeriksaan RT PCR atau pemeriksaan antigen atau pemeriksaan menggunakan GeNose 1 x 24 jam sebelum perjalanan.
"Minggu ini, untuk angkutan darat jarak jauh dan kereta api ini menggunakan RT PCR atau antigen, atau GeNose 1 x 24 jam sebelum keberangkatan dan dilakukan pembatasan perjalanan dengan moda darat pribadi, ini dilakukan oleh manajemen lalu lintas oleh pusat dan daerah," kata Wiku.
Ia juga menyampaikan permohonan kepada pemimpin kementerian, lembaga, TNI, Polri, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, pemerintah daerah, dan perusahaan untuk meminta pekerja, prajurit, dan pegawainya menunda perjalanan selama libur panjang, khususnya libur panjang akhir pekan ini.
Baca juga: Kemenhub perpanjang prokes perjalanan dalam & luar negeri
Baca juga: Penutupan masuk mulai Januari beri jeda bagi WNA dalam perjalanan
Baca juga: Dishub Jabar sediakan 2.600 tes antigen bagi pelaku perjalanan tol
Pemerintah perpanjang pemberlakuan aturan perjalanan masa pandemi
Senin, 8 Februari 2021 20:05 WIB