Tasikmalaya, 6/6 (ANTARA) - Perajin kerangka payung geulis khas kerajinan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mulai langka akibatnya produktivitasnya semakin menurun.
"Sekarang di Kota Tasikmalaya pembuatan kerangka payung hanya seorang," kata salah seorang perajin dan penjual payung geulis, Asri Indriani, di Tasikmalaya, Minggu.
Selama ini para pengrajin payung geulis yang dipusatkan di jalan Panyingkiran, Kecamatan Indihiang, Tasikmalaya, biasa membeli kerangka payung kepada satu orang yang berada di kawasan Gobras, Kota Tasikmalaya.
Menurut dia, belum ada generasi muda yang berminat belajar membuat kerangka payung, sehingga jika satu tempat perajin kerangka itu sudah tidak ada, maka pembuatan payung tercancam punah.
"Para pengrajin payung belum ada yang bisa membuat kerangka, makanya biasa membeli kerangkanya ke orang lain yang khusus membuat kerangka payung," kata Asri.
Dikatakannya, kerangka payung merupakan bahan utama sebagai penyangga payung, sedangkan para pengrajin payung belum ada yang sekaligus melakukan pembuatan kerangkanya.
"Disini hanya pembuatan dan merancangnya saja, melukisnya serta memasarkannya, sedangkan kerangkanya tidak dibuat disini," katanya.
Ia berharap kepada pemerintah daerah untuk memotivasi para perajin dan masyarakat seperti mengadakan pelatihan pembuatan kerangka payung.
Karena selama ini, kata dia, pemerintah daerah hanya menggelar pelatihan pembuatan dan corak-corak baru untuk payung geulis seperti melukis dan merancangnya, sedangkan pembuatan kerangkanya belum pernah diadakan pelatihan.
Selain itu masyarakat atau para pengrajinnya harus memiliki minat untuk membuat kerangka payung.
"Jadi memang harus ada keinginan kuat untuk belajar membuat kerangka, sedangkan disini juga belum ada yang mau belajar, masalahnya sulit membuat kerangka itu," kata Asri.
Sementara itu Asri seorang cucu dari mak Icih (80) pengrajin payung geulis pertama di Tasikmalaya mampu mempertahankannya sejak tahun 1947an, meski menghadapi berbagai kendala dalam pemasaran maupun bahan baku.
Payung geulis yang terbuat dari kertas dan kain sebagai payungnya dan kerangka serta pegangannya dari bambu, kini pemasarannya suda memasuki berbagai daerah di Indonesia dan beberapa negara asing.
Payung geulis yang menjadi lambang pemerintahan Kota Tasikmalaya itu, untuk harga satuan dari mulai Rp20 ribu hingga Rp35 ribu dengan corak dan model beraneka ragam.***2***
(U.KR-FPM/B/Y003/Y003) 06-06-2010 19:51:18
PERAJIN KERANGKA PAYUNG GEULIS LANGKA
Minggu, 6 Juni 2010 20:01 WIB