Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah mengumpulkan 324 kantong jenazah korban pesawat Sriwijaya Air nomor registrasi PK-CLC SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hingga hari ke-12 pada Rabu (20/1).
Pada Kamis, Basarnas menyerahkan tiga kantong kecil serpihan pesawat dari tim SAR (search and rescue) gabungan TNI AL, setelah cuaca buruk mereda.
"Dengan demikian update terbaru dari data terakhir, bagian tubuh 324, serpihan kecil 67, potongan besar pesawat 55," ujar Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Penyelamatan (Basarnas) Brigjen Rasman MS di JICT 2 Jakarta, Kamis.
Selain itu, Rasman mengatakan pencarian bagian tubuh korban, serpihan pesawat, termasuk rekaman suara kokpit dengan penyelaman masih bersifat situasional, menyesuaikan dengan kondisi cuaca.
"Rekan kita di lapangan tidak asal turun, dan kapal kita berlindung di tempat yang aman," ujar Rasman.
Mengingat pada Kamis ini merupakan hari ke-13 atau hari terakhir pencarian pesawat SJ-182 sejak perpanjangan masa operasi untuk kedua kalinya, Rasman mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan lebih lanjut dari pimpinan.
Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ-182 yang menerbangi rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu, 9 Januari 2021, jatuh di wilayah perairan Kepulauan Seribu.
Pesawat Boeing 737-500 yang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada Sabtu (9/1) pukul 14.36 WIB itu menurut data manifes membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Baca juga: Presiden Jokowi apresiasi kerja Tim Sar Gabungan evakuasi Sriwijaya SJ-182
Baca juga: Presiden saksikan pemberian santunan untuk korban Sriwijaya Air
Baca juga: Kemarin, hasil investigasi SJ 182 sampai cadangan minyak Indonesia