Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyaksikan penyerahan santunan kepada keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak.
"Tadi baru kita saksikan penyerahan santunan baik dari Jasa Raharja sebesar Rp50 juta per penumpang dan santunan dari Sriwijaya Air sebesar Rp1,25 miliar," kata Presiden Jokowi di Dermaga Ex JICT II Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Rabu.
Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang membawa 62 orang penumpang itu hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
"Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih atas santunan ini dan segera diselesaikan untuk keseluruhan korban dan penumpang," tambah Presiden.
Presiden Jokowi pun kembali menyampaikan ucapan dukacita yang mendalam kepada para keluarga korban.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim SAR gabungan yang terdiri Kementerian Perhubungan, Basarnas, TNI, Polri dan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) serta seluruh unsur yang tidak bisa saya sebut satu persatu atas kerja keras sejak awal musibah sampai saat ini," ungkap Presiden.
Presiden mengapresiasi kerja tim SAR gabungan yang telah menemukan serpihan-serpihan besar maupun kecil dari tubuh pesawat hingga menemukan Flight Data Recorder (FDR) atau perekam data penerbangan.
"Kemudian kotak hitamnya juga sudah tinggal menunggu yang CVR-nya (cockpit voice recorder)," tambah Presiden.
Presiden Jokowi juga mengingatkan agar keselamatan dalam sektor transportasi harus menjadi yang utama.
"Sebab itu segera ditindaklanjuti baik oleh KNKP maupun Kementerian Perhubungan terutama pemeriksaan dan pengawasan terhadap pesawat-pesawat yang akan terbang demi keselamatan masyarakat demi keselamatan penumpang," ungkap Presiden.
Penyerahan santunan dilakukan oleh Direktur Utama Jasa Raharja Budi Raharjo dan Dirut PT Sriwijaya Air Jefferson Jauwena kepada kekuarga 4 orang penumpang yaitu keluarga Rahmania Ekananda, Fatima Ashalina, Grislend Gloria Natalies dan Yohanes Setiadi.
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, sampai hari ke-12, Basarnas sudah mengumpulkan 384 bagian tubuh penumpang, 63 serpihan kecil pesawat dan 55 bagian besar pesawat.
Baca juga: Identifikasi korban kecelakaan Sriwijaya Air bertambah 6 jenazah jadi 40 jenazah
Baca juga: RS Polri terima 310 kantong mayat korban kecelakaan Sriwijaya Air