Bogor (ANTARA) - Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor yang baru diresmikan pejabat BNPB pada Senin lalu, menerima dua pasien positif COVID-19, rujukan dari Puskesmas, tapi kemudian dirujuk lagi ke RSUD Kota Bogor.
"Pada Selasa(19/1) masuk dua pasien, keduanya laki-laki. Tapi setelah dilakukan pemeriksaan awal, kondisi klinisnya tidak stabil, sehingga dirujuk lagi ke RSUD," kata Juru Bicara RSL, dr Armein SR, melalui telepon selulernya, di Kota Bogor, Rabu.
Dengan dirujuknya dua pasien tersebut, maka RSL yang peruntukannya untuk menangani pasien positif COVID-19 dengan gejala ringan sampai saat ini belum menangani pasien.
Menurut Armein, RSL saat menyediakan 37 tempat tidur isolasi, meliputi 30 tempat tidur untuk pasien kategori hijau dan kuning serta tujuh tempat tidur di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
RS Lapangan disiapkan Pemerimtah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan dan RSUD Kota Bogor di lokasinya di Wisma Atlet, Komplek GOR Pajajaran, Kota Bogor.
RSL disiapkan hanya dalam waktu sekitar dua pekan ini juga mendapat dukugan dari Badan Nasional Penanganggulangan Bencana (BNPB), guna mengantisi terus meningkatnya jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Bogor.
Sementara, ketersediaan tempat tidur untuk pasien positif COVID-19 di rumah sakit di Kota Bogor jumlahnya terbatas dan hampor penuh.
Kepala RSL Kota Bogor, dr Yeti Hariyati, SpPD, mengatakan, RSL ini menjadi tempat merawat pasien COVID-19 rujukan dari Puskesmas atau rumah sakit. Artinya, pasien sudah menjalani tes swab PCR dan hasilnya positif Covid-19.
Menurut Yeti Hariyati, penetuan gejala pasien memakai alat early warning score system (EWSS) yang dapat melihat, tekanan darah, laju nafas, saturasi oksigen, dan tingkat kesadaran, sehingga dalam satu langkah pihaknya bisa melihat pasien masuk ketegori mana.
"Kalau ada pasien gejala ringan dan atau orang tanpa gejala (OTG) tapi ada komorbid seperti diabetes, jantung, hipertensi, dan lainnya, bisa dirawat disini," ujarnya.
Yeti menjelaskan, fasilitas di RSL Kota Bogor cukup lengkap. di lantai satu, ada delapan tempat tidur meliputi enam tempat tidur di IGD dan dua tempat tidur di intermediate care unit.
Kemudian, di lantau dua, ada 28 tempat tidur pasien perempuan, serta di lantai tiga ada 28 tempat tidur untuk pasien laki-laki, sehingga seluruhnya ada 64 tempat tidur. Fasilitas lainnya, di RSL ada radiologi, alat swab, laboratorium, serta farmasi.
Sedangkan, tenaga kesehatan, ada 44 perawat, 10 dokter umum, dua dokter spesialis paru, dua dokter spesialis penyakit dalam, dua dokter radiologi, dan dua dokter rekam medik.
"Tenaga kesehatan ini masih akanditambah, karena kami menargetkan memiliki 60 perawat untuk pelayanan full. Dengan jumlah tenaga kesehatan yang ada saat ini, kami baru bisa melayani sekitar 30-40 pasien," katanya.
Baca juga: Gubernur Jabar apresiasi peresmian RS Lapangan COVID-19 di Kota Bogor
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kota Bogor tembus 6.000 kasus
Baca juga: Kota Bogor targetkan RS Lapangan dioperasikan pertengahan Januari