TINGKAT KELULUSAN UN SMP KABUPATEN CIREBON MENURUN

Sumber, 7/5 (ANTARA) - Tingkat kelusulan Ujian Nasional (UN) SMP di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat mencapai 96,3 persen atau mengalami penurunan 1,8 persen dibandingkan angka kelulusan tahun lalu yang mencapai 98,1 persen.

"Dari jumlah peserta 23.979 siswa jumlah yang lulus sebanyak 23.093, sisanya udah-mudahan bisa menyusul saat ujian susulan nanti," kata Kepala Bidang Prasekolah Pendidikan Dasar (Prasekdiksar) Dinas
Pendidikan Kabupaten Cirebon, Hartono di Sumber, Jumat.

Meski mengalami penurunan, Hartono menyatakan cukup puas karena
dibandingkan tingkat kelulusan secara nasional yang juga mengalami
penurunan. Bahkan angka tersebut melampaui prediksinya yang
berdasarkan hasil "try out" sebelum UN yaitu sekitar 95 persen saja.

Sebagian besar kegagalan siswa adalah pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia dan Matematika. Untuk Bahasa Indonesia, kemungkinan para
siswa kesulitan menjawab karena soal yang terlalu panjang dan butuh
pemahaman tinggi sehingga membuat siswa bosan dan akhirnya menjawab
secara asal-asalan.

"Namun pada mata pelajaran Matematika justru malah
banyak siswa yang memperoleh angka hampir mendekati angka sempurna,
meskipun ada juga yang gagal," kata Hartono.

Sekolah yang angka ketidak lulusannya paling tinggi, kata Hartono
adalah SMP PUI Gegesik. Dari jumlah peserta UN sebanyak 276 siswa,
ternyata hampir separuhnya saja yang lolos yaitu sebanyak 164 siswa
atau 59,42 persen.

Ada juga sekolah yang siswanya lulus 100 persen seperti SMP
Negeri 1 Sumber, SMP Negeri Weru, SMP Negeri Arjawinangun dan 30 SMP
lain di Kabupaten Cirebon.

"Dari 152 SMP negeri dan swasta di Kabupaten Cirebon, 33 diantarnya
seluruh siswanya lulus," kata Hartono.

Rata-rata nilai hasil UN tingkat SMP di Kabupaten Cirebon, lanjut
Hartono adalah 27,87 untuk empat mata pelajaran yaitu Matematika,
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan IPA.

Hartono mengaku cukup puas atas hasil rata-rata yang hampir mencapai
7,00 tersebut. Menurutnya hasil tersebut merupakan berkat kerja keras
para guru yang telah mempersiapkan para siswa dengan kegiatan
pelajaran tambahan (pengayaan) dan "try out" jauh hari sebelum
pelaksanaan UN.

(T.Y003/B/M019/M019) 07-05-2010 20:10:37