Bandung (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Profesor M. Didi Turmudzi mengatakan seluruh sekolah di bawah Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah (YPDM) Pasundan di zona merah COVID-19 dilarang menggelar kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.
"Untuk sekolah di bawah naungan YPDM Pasudan yang berada di zona merah, kami tidak akan memberi izin dibuka atau menggelar KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) tatap muka , kalau untuk zona hijau kami akan dipersilakan," katanya di sela peresmikan Pasundan Mart di SMK Pasundan 2 Banjaran, Kabupaten Bandung, di Bandung, Minggu.
Dia mengatakan Paguyuban Pasundan tidak ingin mengambil risiko yang membahayakan peserta didik dan pendidik karena pandemi COVID-19 saat ini belum tuntas.
"Jadi kami tidak mau mengambil risiko, menyelamatkan anak-anak tentu menjadi hal yang lebih penting. Selain itu, juga perlu memperhatikan protokol kesehatan yang jangan sampai diabaikan," katanya.
Ia mengatakan YPDM Pasundan belum mengeluarkan izin untuk kembali dibukanya 120 sekolah di bawah lingkungan YPDM Pasundan, baik tingkat SD, SMP, SMA, maupun SMK.
Pasundan Mart
Paguyuban Pasundan meresmikan Pasundan Mart untuk Pendidikan dan Masyarakat Pasundan pada di SMK Pasundan 2 Banjaran di Jalan Stasiun Timur No 62 Kabupaten Bandung.
Acara ini, antara lain dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Profesor M. Didi Turmudzi, Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan sekaligus Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) T.B, Hasanuddin, Ketua YPT Pasundan, Ketua YPDM Pasundan, Rektor Unpas, dan jajaran PB Paguyuban Pasundan lainnya.
Ketua Paguyuban Pasundan Cabang Kabupaten Bandung Happy Mariana mengungkapkan Pasundan Mart dikelola koperasi Paguyuban Pasundan Cabang Kabupaten Bandung yang diketuai Kosasih.
Pasundan Mart menyediakan, antara lain aneka sembako, minuman, camilan, token PLN, pulsa dan paket data, pembayaran PAM, dan pembayaran BPJS.
"Terima kasih kepada Ketua dan Pangaping Paguyuban Pasundan yang mendukung Pasundan Mart. Mudah-mudahan menjadi ladang amal ibadah, berkah dan kemaslahatan," katanya.
Pangaping Paguyuban Pasundan sekaligus Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) T.B. Hasanuddin mengungkapkan Paguyuban Pasundan berdiri dengan misi memerangi kemiskinan serta kebodohan, sedangkan Pasundan Mart salah satu upaya memerangi kemiskinan tersebut.
"Sebelumnya kami juga berencana mendirikan koperasi di 27 kota dan kabupaten sejauh ini baru diresmikan tujuh dan tiga lainnya sudah bagus, yang paling penting adalah di-'manage' (kelola) dengan baik oleh pengurusnya," katanya.
Paguyuban Pasundan juga berencana mendirikan Pasundan Mart di 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat, mulai dari Kabupaten Bandung dilanjutkan Kabupaten Bandung Barat, Garut, dan Tasik.
"Untuk modal Paguyuban Mart menggunakan tipe B dengan modal 44 juta sudah mendapatkan 70 item dan kelanjutannya akan dilakukan terus-menerus agar semakin berkembang," katanya.
Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi mengucapkan terima kasih kepada mereka yang sudah mendukung upaya tersebut.
Hal itu, katanya, upaya mewujudkan misi Paguyuban Pasundan yang sejak berdiri pada 1913, untuk memerangi kemiskinan. Langkah tersebut hingga saat ini masih relevan.
"Pasundan Mart adalah salah satu upaya untuk mengibarkan ekonomi, di mana kelak juga dapat membuka banyak lapangan pekerjaan, khususnya bagi alumni Pasundan sebagai tempat mengabdi," kata dia.
Baca juga: Koperasi Paguyuban Pasundan di Cianjur didorong jadi "rumah besar" UMKM Jabar
Baca juga: COVID-19 meningkat, Paguyuban Pasundan minta KPU tunda pelaksanaan Pilkada Serentak 2020
Baca juga: Ketum Paguyuban Pasundan dorong pengurusnya berkiprah di kancah nasional
Sekolah di bawah naungan Paguyuban Pasundan dilarang gelar KBM tatap muka
Minggu, 20 Desember 2020 21:21 WIB