Jakarta (ANTARA) - Analis mata uang dan komoditas Doo Financial Futures, Lukman Leong memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS menguat seiring harapan kesepakatan China dengan Amerika Serikat (AS).
“Rupiah diperkirakan akan kembali menguat terhadap dolar AS oleh harapan kesepakatan tarif antara China dan AS setelah Trump kembali menyinggung mengenai hal itu pada hari Minggu (4/5),” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
China disebut menyampaikan secara terbuka untuk melakukan perundingan. Adapun Trump mengatakan China menginginkan kesepakatan
Menurut Lukman, dampak pemerintah AS resmi mencabut aturan pembebasan bea masuk (duty-free) bagi barang impor bernilai kecil (de minimis) dari China dan Hong Kong pada Jumat (2/5 tidak terlalu besar.
“Secara nilai, hanya sekitar 5 miliar dolar AS tahun lalu,” kata dia.
Dalam konteks perdagangan, istilah de minimis merujuk pada barang yang terlalu kecil atau tidak signifikan untuk dipertimbangkan.
Sebelumnya, barang-barang impor senilai kurang dari 800 dolar AS (sekitar Rp13,1 juta) dibebaskan dari bea masuk. Aturan itu kemudian dicabut berdasarkan perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump pada 2 April.
Gedung Putih mengatakan langkah itu diambil untuk menghentikan aliran ilegal obat-obatan opioid sintetis seperti fentanyl.