Bandung, 23/3 (ANTARA) - Pawai obor yang melibatkan ribuan pelajar, mahasiswa, PNS, TNI, Polri dan masyarakat mewarnai peringatan Bandung Lautan Api (BLA) ke-64 tahun 2010 di Kota Bandung, Selasa malam.
Longmarch yang mengambil start dari Tugu Bandung Lautan Api di Lapangan Tegalega sekitar pukul 17.30 WIB dilanjutkan dengan menyusuri jalur utama Kota Bandung yakni Jalan RA Kartini - Alun Alun Bandung - Banceuy - Naripan - Braga dan finish di Balaikota Jalan Wastukencana Kota Bandung.
Hujan rintik-rintik yang mengguyur Kota Kembang yang turun sejak Selasa sore, tak menjadi pengahalang bagi para remaja tingkat SMP dan SMA di Kota Bandung itu untuk mengikuti longmarch sejauh lima kilometer dengan membawa obor.
Selain menenteng obor, para peserta itu membawa poster beruliskan sekolah asal masing-masing yang berbunyi moto perjuangan. Selain mengenakan seragam sekolah dan pramuka, mereka juga mengenakan pakaian tradisional khas pada masa perjuangan.
Peserta pria menggunakan celana kompang hitam-hitam dan pakai ikat kepala, sedangkan peserta perempuan mengenakan kebaya dengan terusan kain selutut.
Siiringi tabuhan drumband, para remaja Kota Kembang itu menyanyikan lagu-lagu perjuangan seperti Halo Halo Bandung, Maju Tak Gentar serta yang lainnya dengan menerobos hujan rintik-rintik yang membasahi tubuh dan pakaian mereka.
Pawai yang digelar tanggal 13 Maret setiap tahunnya itu dilakukan untuk memperingati peristiwa heroik Bandung Lautan Api yang terjadi 64 tahun lalu atau tepatnya saat pembumi hangusan Kota Bandung oleh para pejuang pada Maret 1946.
Kegiatan tersebut merupakan upaya Pemkot Bandung menanamkan sikap patriotik dan sarana untuk menghidupkan semangat perjuangan masyarakat Kota Bandung. Peristiwa Bandung Lautan Api merupakan peristiwa yang melatar belakangi terciptanya lagu "Halo Halo Bandung".
Tidak hanya menggelar pawai obor, Pemkot Bandung sebagai juga menggelar ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra Kota Bandung.
Pemkot Bandung juga menjadikan pawai obor Bandung Lautan Api yang rutin digelar setiap tahun itu menjadi salah satu wisata sejarah di Kota Kembang.
Salah satu upayanya antara lain dengan melakukan pemeliharaan situs-situs Bandung Lautan Api yang saat ini masih banyak yang belum terawat. Salah satunya karena ketidak tahuan warga Kota Bandung terhadap situs yang sebenarnya memiliki latar belakang sejarah yang heroik.
"Saya baru kali ini mengikuti pawai obor Bandung Lautan Api ini, setelah browsing di internet, ternyata Kota Bandung memiliki sejarah yang begitu heroik dan membanggakan bagi kami generasi muda kota ini," kata Fauzan, anggota Pramuka dari SMA Pasundan 2 Bandung.
Menurut Fauzan, keikutsertaan menjadi peserta pawai obor itu bukan sekedar hura-hura, namun sepanjang jalan yang dilewati bisa merenungkan peristiwa Bandung Lautan Api yakni pada saat pemuda Bandung melakukan bumi hangus bangunan-bangunan di Bandung karena tidak rela dikuasai oleh tentara Belanda yang saat itu kembali masuk ke Kota Bandung.
Syarif A