Jakarta (ANTARA) - Kapten Liverpool Jordan Henderson mengakui ingin melihat sistem video assistant referee (VAR) dicampakkan untuk kembali ke sepak bola "normal" setelah tiga keputusan buruk menimpa sang juara bertahan melawan Brighton, Sabtu malam tadi.
Brighton memperoleh hasil seri 1-1 setelah mendapatkan tendangan penalti pada menit tambahan akibat wasit Stuart Attwell melihat monitor VAR untuk memutuskan Andy Robertson telah mengganjal striker Danny Welbeck.
Bukan hanya itu, dua gol Liverpool dianulir VAR karena dianggap offside.
Henderson menilai keputusan penalti itu salah sampai kemudian meminta VAR tak lagi digunakan.
"Saya tak mau berbicara atas siapa pun tetapi pandangan saya menyebutkan saya akan (tak menggunakan VAR). Saya hanya ingin bermain sepak bola secara normal," kata sang gelandang Inggris seperti dikutip Reuters.
"Saya melihat Kevin de Bruyne menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa sistem itu sudah mengubah begitu banyak aturan yang kami tak tahu lagi apa itu. Bagi saya hal itu masalah besar. Kita membicarakan contoh setiap saat dan bukannya sepak bola. Menurut saya, saya lebih memilih tanpa VAR," sambung dia.
"Jika mereka offside, Anda melakukan hal lain, lalu apa yang bisa Anda lakukan? VAR yang ketiga, saya tak tahu, itu bukan penalti. Anda boleh menyebut saya biasa tetapi jika Anda tanya empat atau lima pemain mereka mereka akan mengatakan hal yang sama...Anda merasa berat ada banyak keputusan yang merugikan Anda tetapi hari ini keputusan itu bagi saya membingungkan," papar dia.
Manajer Liverpool Juergen Klopp sendiri bereaksi lebih tenang.
"Saya kira keputusan-keputusan itu sudah benar. Anda ingin saya mengucapkan apa? Saya bilang itu memang penalti karena wasit sudah meniupnya setelah melihatnya," kata Klopp.
Baca juga: Brighton imbangi Liverpool dengan dibantu tiga keputusan VAR
Baca juga: Jadwal Liga Inggris, Liverpool berpeluang raih puncak klasemen