Bandung (ANTARA) - Pengamat Politik dan Keamanan dari Universitas Padjajaran, Prof Muradi meminta Kapolda Jawa Barat (Jabar) yang baru harus bisa lebih antisipatif dan kreatif untuk menegakkan protokol kesehatan COVID-19.
Pencopotan Irjen Pol Rudy Sufahriadi, kata dia, merupakan hal yang biasa dilakukan dalam proses evaluasi di tubuh Polri. Maka dari itu, ia meminta Irjen Pol Ahmad Dofiri yang bakal menjabat Kapolda Jawa Barat harus bisa mengantisipasi ancaman pelanggaran protokol kesehatan seperti yang terjadi di Megamendung, Bogor, beberapa waktu lalu.
Dia meyakini Ahmad Dofiri bisa mengambil langkah yang lebih kreatif dalam penanganan COVID-19 secara antisipatif di Jawa Barat. Karena Ahmad Dofiri yang berasal dari Indramayu dinilai dapat memahami kultur Jawa Barat.
"Dofiri juga kan peraih Adhi Makayasa (lulusan terbaik) kan katanya, jadi relatif baik lah. Tapi gak nyamannya dia mengganti orang yang dicopot, itu saja yang nggak nyamannya, kan jadi nggak enak sama yang senior, perasaan itu pasti ada," ucap dia.
Baca juga: Alasan Kapolri copot Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jabar
Baca juga: DPR: Pencopotan dua Kapolda sinyal imbauan keras Kapolri kepada anggotanya