Paris (ANTARA) - Masyarakat menjadi lelah dengan pandemi virus corona, namun harus tetap waspada dan terus melakukan tindakan pencegahan seraya dunia menunggu sebuah vaksin, demikian pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis.
Sebelas bulan setelah pandemi, yang menyebabkan lebih dari 1,2 juta orang meninggal, ekonomi babak belur dan kegiatan sehari-sehari terbalik di seluruh dunia, Tedros mengatakan mengandalkan vaksin yang belum terbukti namun menjanjikan merupakan taruhan yang berisiko.
"Kita mungkin lelah dengan COVID-19, namun virus itu tidak bosan dengan kita. Negara-negara Eropa sedang berjuang, namun virus tidak berubah secara signifikan juga tidak ada tindakan untuk menghentikannya," kata Tedros di hadapan Forum Perdamaian Paris.
Kemunculan kembali infeksi COVID-19 baru-baru ini menyebabkan banyak negara mengadopsi langkah penguncian lanjutan guna menekan penyebaran virus sekaligus melindungi sistem kesehatan mereka.
Pada Senin produsen obat Pfizer AS dan mitra BioNTech Jerman mengklaim bahwa vaksin yang sedang mereka kembangkan 90 persen ampuh melawan COVID-19, berdasarkan hasil awal dari uji tahap akhir berskala besar.
Hasilnya perlu dikonfirmasi oleh data keamanan.
"Sebuah vaksin dibutuhkan segera, namun kita tidak dapat menunggu sebuah vaksin dan kita tidak bisa memusatkan semua upaya dan sumber daya hanya pada satu saja," kata Tedros pada Kamis, mengulangi seruan penyaluran vaksin COVID-19 merata dengan negara miskin.
Sumber: Reuters
Baca juga: WHO sebut vaksin COVID Pfizer "sangat menjanjikan", namun ada tantangan
Baca juga: WHO siapkan skema dana asuransi vaksin untuk negara miskin
Baca juga: WHO: Eropa dan Amerika Utara harus belajar dari Asia kendalikan COVID-19
WHO nyatakan virus corona "tidak lelah", kewaspadaan harus terjaga
Jumat, 13 November 2020 9:28 WIB