Bandung, 25/2 (ANTARA) - Sebanyak lima ibu warga Baleendah, Kabupaten Bandung yang menjadi korban bencana alam banjir, melahirkan bayi di lokasi pengungsian, meski demikian kondisi ibu maupun bayi dalam keadaan sehat.
Lurah Baleendah Heru, yang ditemui wartawan di lokasi pengungsian, Kamis, mengatakan keberadaan ibu yang melahirkan maupun bayinya dalam kondisi sehat, karena ditangani tim medis di Posko Kesehatan serta mendapat perlengkapan dan makanan bayi bantuan para donatur.
Ny Nia (40) salah seorang ibu yang melahirkan di pengungsian pada Rabu (24/2) mengatakan, dirinya melahirkan anak laki-laki yang keempat dengan bantuan tim medis di posko kesehatan. "Anak kami semuanya laki-laki, termasuk yang baru dilahirkan kemarin," katanya.
Didampingi suaminya, Sukandar (46), dia mengaku sempat sedih saat akan melahirkan di pengungsian, namun setelah jabang bayi itu lahir dengan selamat, kesedihan itu sirna. "Mudah-mudahan kelahiran anak kami di pengungsian menjadi berkah," ujar Ny Nia yang diamini suaminya.
Hal serupa juga dialami Ny Desti Pertiwi. Dia terpaksa melahirkan di pengungsian, karena selain rumahnya kebanjiran, juga kalau melahirkan di rumah sakit tidak memiliki cukup uang untuk membiayai persalinan anaknya itu.
Sementara itu mengenai jumlah pengungsi korban banjir hingga Kamis siang, menurut Heru, jumlahnya mencapai 3.000 orang yang ditempatkan di beberapa titik pengungsian, seperti di Balai Desa, GOR dan Sekretariat PDI Perjuangan.
"Para pengungsi kondisinya baik, kebutuhan sandang dan pangan mereka tercukupi dari bantuan pemerintah maupun para donatur," ujar Heru.
Menurut dia, sebelumnya beberapa warga sempat kembali ke rumah mereka masing-masing untuk membersihkan rumah saat debit Sungai Citarum menurun, namun pada Kamis dini hari hujan lebat terjadi di hulu Citarum dan Kota Bandung akibatnya tinggi muka air sungai tersebut naik sehingga rumah mereka kembali kebanjiran.
Namun demikian beberapa pengungsi terutama kepala keluarga, terpaksa masih harus bolak-balik dari pengungsian ke rumah untuk menjaga harta benda mereka yang tertinggal. "Warga korban banjir ini sudah hampir satu bulan berada di pengungsian," katanya.
Syarif Abdullah
LIMA IBU KORBAN BANJIR MELAHIRKAN DI PENGUNGSIAN
Kamis, 25 Februari 2010 13:04 WIB