Jakarta (ANTARA) -
Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus mengatakan pembuatan surat izin mengemudi (SIM) ke depan bakal terpusat atau tersentralisasi untuk mendorong warga mengikuti seluruh tahapan pembuatannya.
Yunus menjelaskan nantinya apabila sentralisasi sudah berjalan, SIM tidak akan tercetak jika salah satu ujian tidak diikuti, baik ujian teori ataupun ujian praktik.
"Orang bikin SIM, nggak pakai ujian teori maupun ujian praktik, nanti di Korlantas, di command centre sudah tahu, dan itu tidak akan bisa ter-print. Silakan saja, tapi tidak akan bisa keluar SIM-nya. Itu namanya sentralisasi,” ucapnya saat ditemui di Jakarta, Senin.
Yusri menyebutkan sentralisasi pembuatan SIM nantinya diharapkan bisa menghilangkan anggapan di masyarakat yang menyebut bisa membuat SIM dengan melakukan foto saja.
“Kami melarang calo dari dulu. Harus ikut ujian. Karena SIM itu adalah kompetensi, bukan bikin kartu identitas (Id card). Kita harus ada kompetensi ujian teori dan ujian praktik,” kata Yusri.
“Sama di tempat ujian juga, kalau boleh lihat sekarang ini sudah dalam bentuk ujian teori itu animasi. Pakai face recognition sekarang, nggak ada lagi yang merangkap bahwa cukup polisi saja nanti yang ikut ujian. Dia pakai face recognition,” sambungnya.
Yusri juga menyebutkan sentralisasi itu bertujuan agar masyarakat yang ingin membuat SIM untuk mengikuti seluruh tahapan, baik itu ujian teori, praktik, dan juga foto, sehingga SIM yang dibuat bisa tercetak.
Yusri juga menyebutkan sentralisasi itu bertujuan agar masyarakat yang ingin membuat SIM untuk mengikuti seluruh tahapan, baik itu ujian teori, praktik, dan juga foto, sehingga SIM yang dibuat bisa tercetak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Korlantas: Pembuatan SIM bakal tersentralisasi agar warga ikut tahapan