• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News jawabarat
Rabu, 24 Desember 2025
Antara News jawabarat
Antara News jawabarat
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Tengah
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • Kemarin, RS di Aceh-Sumbar sudah pulih sampai daerah rawan hujan

      Kemarin, RS di Aceh-Sumbar sudah pulih sampai daerah rawan hujan

      Rabu, 24 Desember 2025 7:45

      Semeru pagi hari ini erupsi disertai letusan setinggi 900 meter dan suara gemuruh

      Semeru pagi hari ini erupsi disertai letusan setinggi 900 meter dan suara gemuruh

      Rabu, 24 Desember 2025 6:30

      Abdul Chair Ramadhan resmi menjabat Ketua KY periode 2025-2028

      Abdul Chair Ramadhan resmi menjabat Ketua KY periode 2025-2028

      Selasa, 23 Desember 2025 15:57

      TNI AL resmi menerima kapal perang baru buatan Italia KRI Prabu Siliwangi

      TNI AL resmi menerima kapal perang baru buatan Italia KRI Prabu Siliwangi

      Selasa, 23 Desember 2025 12:49

      Waspada! Potensi gelombang laut tinggi empat meter 23-26 Desember 2025

      Waspada! Potensi gelombang laut tinggi empat meter 23-26 Desember 2025

      Selasa, 23 Desember 2025 9:29

  • Jabar Terkini
      • Bandung
      • Lintas Daerah
      Pemkab Bandung usulkan besaran UMK 2026 naik menjadi Rp3,97 juta

      Pemkab Bandung usulkan besaran UMK 2026 naik menjadi Rp3,97 juta

      Rabu, 24 Desember 2025 11:44

      Pemkab Bandung menargetkan 28.000 kader PKK ikut serta Gerakan Tanami Halaman

      Pemkab Bandung menargetkan 28.000 kader PKK ikut serta Gerakan Tanami Halaman

      Rabu, 24 Desember 2025 11:43

      BMKG prakirakan hujan ringan guyur Bandung dan mayoritas kota besar pada Rabu

      BMKG prakirakan hujan ringan guyur Bandung dan mayoritas kota besar pada Rabu

      Rabu, 24 Desember 2025 7:43

      Pemkot Bandung kaji usulan penghentian angkot saat libur Tahun Baru

      Pemkot Bandung kaji usulan penghentian angkot saat libur Tahun Baru

      Selasa, 23 Desember 2025 19:15

      Arus kendaraan ke Cirebon meningkat di H-2 Natal

      Arus kendaraan ke Cirebon meningkat di H-2 Natal

      Selasa, 23 Desember 2025 19:58

      Polres Garut kerahkan tim untuk patroli perumahan selama musim libur

      Polres Garut kerahkan tim untuk patroli perumahan selama musim libur

      Selasa, 23 Desember 2025 19:14

      Jawa Barat menjadi tujuan keberangkatan terbanyak dari Lebak Bulus

      Jawa Barat menjadi tujuan keberangkatan terbanyak dari Lebak Bulus

      Selasa, 23 Desember 2025 15:55

      Sejumlah wilayah berpotensi diterpa suhu udara tinggi pada 2026

      Sejumlah wilayah berpotensi diterpa suhu udara tinggi pada 2026

      Selasa, 23 Desember 2025 13:58

  • Ekonomi
    • PIHPS rilis harga pangan hari ini: cabai rawit merah Rp52.850/kg, telur ayam Rp33.800/kg

      PIHPS rilis harga pangan hari ini: cabai rawit merah Rp52.850/kg, telur ayam Rp33.800/kg

      Rabu, 24 Desember 2025 10:52

      Nilai tukar rupiah diprediksi menguat terbatas jelang Nataru

      Nilai tukar rupiah diprediksi menguat terbatas jelang Nataru

      Rabu, 24 Desember 2025 10:22

      Nilai tukar rupiah hari Rabu pagi menguat jadi Rp16.771 per dolar AS

      Nilai tukar rupiah hari Rabu pagi menguat jadi Rp16.771 per dolar AS

      Rabu, 24 Desember 2025 10:03

      IHSG hari Rabu pagi dibuka menguat 12,60 poin

      IHSG hari Rabu pagi dibuka menguat 12,60 poin

      Rabu, 24 Desember 2025 10:02

      Harga emas Antam hari ini Rabu melonjak lagi, naik Rp29.000 jadi Rp2,59 juta/gram

      Harga emas Antam hari ini Rabu melonjak lagi, naik Rp29.000 jadi Rp2,59 juta/gram

      Rabu, 24 Desember 2025 10:01

  • Internasional
    • Agriculture Ministry Unveils Cage-Free Layer Hen Production System Guidelines

      Agriculture Ministry Unveils Cage-Free Layer Hen Production System Guidelines

      Kamis, 18 Desember 2025 12:12

      Menlu Iran: Kami tidak pernah percayai AS sebagai negosiator yang jujur

      Menlu Iran: Kami tidak pernah percayai AS sebagai negosiator yang jujur

      Minggu, 14 Desember 2025 15:32

      Jepang peringatkan potensi tsunami setelah gempa M 6,7

      Jepang peringatkan potensi tsunami setelah gempa M 6,7

      Jumat, 12 Desember 2025 13:01

      600 artefak museum di Inggris dibobol maling, jenis apa saja?

      600 artefak museum di Inggris dibobol maling, jenis apa saja?

      Kamis, 11 Desember 2025 22:54

      Dua bangunan tempat tinggal ambruk di Maroko, 22 orang tewas, 16 luka

      Dua bangunan tempat tinggal ambruk di Maroko, 22 orang tewas, 16 luka

      Kamis, 11 Desember 2025 10:21

  • Olahraga
    • Arsenal ke semifinal setelah singkirkan Crystal Palace lewat adu penalti

      Arsenal ke semifinal setelah singkirkan Crystal Palace lewat adu penalti

      Rabu, 24 Desember 2025 6:29

      Arne Slot ungkapkan Alexander Isak bakal absen setidaknya dua bulan

      Arne Slot ungkapkan Alexander Isak bakal absen setidaknya dua bulan

      Rabu, 24 Desember 2025 6:07

      Brunson dan Jackson Jr menjadi pemain terbaik NBA pekan kesembilan

      Brunson dan Jackson Jr menjadi pemain terbaik NBA pekan kesembilan

      Rabu, 24 Desember 2025 6:05

      Jonathan Tah menilai Lennart Karl layak masuk timnas Jerman untuk Piala Dunia 2026

      Jonathan Tah menilai Lennart Karl layak masuk timnas Jerman untuk Piala Dunia 2026

      Rabu, 24 Desember 2025 6:01

      Hasil Piala Afrika: Nicolas Jackson cetak brace, Senegal menang telak 3-0 atas Botswana

      Hasil Piala Afrika: Nicolas Jackson cetak brace, Senegal menang telak 3-0 atas Botswana

      Rabu, 24 Desember 2025 5:56

  • Lifestyle
      • Kuliner
      • Fashion
      • Hiburan
      • Tekno
      • Ragam
      Pemkab Bandung usulkan besaran UMK 2026 naik menjadi Rp3,97 juta

      Pemkab Bandung usulkan besaran UMK 2026 naik menjadi Rp3,97 juta

      Rabu, 24 Desember 2025 11:44

      Pemkab Bandung menargetkan 28.000 kader PKK ikut serta Gerakan Tanami Halaman

      Pemkab Bandung menargetkan 28.000 kader PKK ikut serta Gerakan Tanami Halaman

      Rabu, 24 Desember 2025 11:43

      BMKG prakirakan hujan ringan guyur Bandung dan mayoritas kota besar pada Rabu

      BMKG prakirakan hujan ringan guyur Bandung dan mayoritas kota besar pada Rabu

      Rabu, 24 Desember 2025 7:43

      Pemkot Bandung kaji usulan penghentian angkot saat libur Tahun Baru

      Pemkot Bandung kaji usulan penghentian angkot saat libur Tahun Baru

      Selasa, 23 Desember 2025 19:15

      Arus kendaraan ke Cirebon meningkat di H-2 Natal

      Arus kendaraan ke Cirebon meningkat di H-2 Natal

      Selasa, 23 Desember 2025 19:58

      Polres Garut kerahkan tim untuk patroli perumahan selama musim libur

      Polres Garut kerahkan tim untuk patroli perumahan selama musim libur

      Selasa, 23 Desember 2025 19:14

      Jawa Barat menjadi tujuan keberangkatan terbanyak dari Lebak Bulus

      Jawa Barat menjadi tujuan keberangkatan terbanyak dari Lebak Bulus

      Selasa, 23 Desember 2025 15:55

      Sejumlah wilayah berpotensi diterpa suhu udara tinggi pada 2026

      Sejumlah wilayah berpotensi diterpa suhu udara tinggi pada 2026

      Selasa, 23 Desember 2025 13:58

      Resep rempeyek kacang tanah, mau coba?

      Resep rempeyek kacang tanah, mau coba?

      Sabtu, 13 Desember 2025 20:20

      Resep Matcha coffee O strawberry, begini caranya!

      Resep Matcha coffee O strawberry, begini caranya!

      Sabtu, 13 Desember 2025 20:14

      Cari cuankie enak di Bandung?. Ini tempatnya & sila dicoba

      Cari cuankie enak di Bandung?. Ini tempatnya & sila dicoba

      Sabtu, 13 Desember 2025 14:51

      Resep tumis enoki telur rumahan enak dan mudah

      Resep tumis enoki telur rumahan enak dan mudah

      Rabu, 26 November 2025 16:03

      Sentuhan modern busana tenun sulam Garut di tangan The Rizkianto

      Sentuhan modern busana tenun sulam Garut di tangan The Rizkianto

      Kamis, 30 Oktober 2025 5:14

      Ahli Gizi RSCM: Waktu Sarapan dan Olahraga Pagi Harus Disesuaikan dengan Tujuan

      Ahli Gizi RSCM: Waktu Sarapan dan Olahraga Pagi Harus Disesuaikan dengan Tujuan

      Kamis, 25 September 2025 11:31

      Sanly Liu resmi dinobatkan gelar Miss Universe Indonesia 2025

      Sanly Liu resmi dinobatkan gelar Miss Universe Indonesia 2025

      Selasa, 23 September 2025 1:38

      Wali Kota: Bandung pusat perkembangan fashion muslim

      Wali Kota: Bandung pusat perkembangan fashion muslim

      Senin, 15 September 2025 17:02

      Siapa pencipta lagu Tabola Bale yang viral selama 2025

      Siapa pencipta lagu Tabola Bale yang viral selama 2025

      Sabtu, 13 Desember 2025 20:26

      Apa itu Stecu? Berikut lirik lagu viral TikTok "Stecu Stecu"

      Apa itu Stecu? Berikut lirik lagu viral TikTok "Stecu Stecu"

      Sabtu, 13 Desember 2025 18:00

      Byun Yohan-Tiffany SNSD resmi pacaran, Agensi ungkap rencana nikah

      Byun Yohan-Tiffany SNSD resmi pacaran, Agensi ungkap rencana nikah

      Sabtu, 13 Desember 2025 14:33

      Raisa berduka sang Ibu meninggal dunia hari Sabtu ini

      Raisa berduka sang Ibu meninggal dunia hari Sabtu ini

      Sabtu, 29 November 2025 15:54

      Huawei MatePad 12X 2026 hadir di pasar Indonesia awal tahun

      Huawei MatePad 12X 2026 hadir di pasar Indonesia awal tahun

      Selasa, 23 Desember 2025 12:52

      Efektif Chromebook-Windows dinilai tergantung kompleksitas sekolah

      Efektif Chromebook-Windows dinilai tergantung kompleksitas sekolah

      Selasa, 16 Desember 2025 13:35

      Pengguna Nano Banana di Indonesia menghasilkan 18 juta gambar setiap hari

      Pengguna Nano Banana di Indonesia menghasilkan 18 juta gambar setiap hari

      Jumat, 5 Desember 2025 6:26

      Acer resmi merilis TravelMate X14 untuk kebutuhan bisnis dan mobilitas tinggi

      Acer resmi merilis TravelMate X14 untuk kebutuhan bisnis dan mobilitas tinggi

      Selasa, 2 Desember 2025 12:30

      Kemarin, kreator gim meninggal sampai Yogyakarta destinasi favorit

      Kemarin, kreator gim meninggal sampai Yogyakarta destinasi favorit

      Rabu, 24 Desember 2025 5:52

      Berikut tips rawat mobil, motor, hingga mobil tua untuk mudik nataru

      Berikut tips rawat mobil, motor, hingga mobil tua untuk mudik nataru

      Senin, 22 Desember 2025 17:04

      Simak kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan saat vakansi di Pulau Menjangan

      Simak kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan saat vakansi di Pulau Menjangan

      Senin, 15 Desember 2025 10:03

      Berikut rekomendasi destinasi yang bisa dituju selama libur tahun baru

      Berikut rekomendasi destinasi yang bisa dituju selama libur tahun baru

      Senin, 15 Desember 2025 8:08

  • Otomotif Listrik
    • Berikut strategi mudik Nataru 2025 aman dan lancar dengan mobil listrik

      Berikut strategi mudik Nataru 2025 aman dan lancar dengan mobil listrik

      Senin, 22 Desember 2025 19:06

      Ingin jajal mudik dengan motor listrik? Simak tipsnya di sini!

      Ingin jajal mudik dengan motor listrik? Simak tipsnya di sini!

      Senin, 22 Desember 2025 19:03

      Berikut model-model mobil listrik VinFast yang akan dirakit di pabrik Subang

      Berikut model-model mobil listrik VinFast yang akan dirakit di pabrik Subang

      Minggu, 21 Desember 2025 18:58

      Simak faktor penyebab masalah mobil listrik yang bisa memicu kebakaran

      Simak faktor penyebab masalah mobil listrik yang bisa memicu kebakaran

      Minggu, 21 Desember 2025 13:25

      Polytron dikabarkan tengah membangun portable fast charging

      Polytron dikabarkan tengah membangun portable fast charging

      Sabtu, 13 Desember 2025 20:05

  • Bandung Baheula
    • Harga emas Antam hari Sabtu ini (29/11) melonjak ke angka Rp2,413 juta/gram

      Harga emas Antam hari Sabtu ini (29/11) melonjak ke angka Rp2,413 juta/gram

      Sabtu, 29 November 2025 11:07

      Bandung Baheula: Parkir Jalan Braga, problem sejak 1953

      Bandung Baheula: Parkir Jalan Braga, problem sejak 1953

      Jumat, 28 November 2025 14:59

      Bandung Baheula 1958: "Isteri Gubernur" dan isteri Gubernur di kantor polisi

      Bandung Baheula 1958: "Isteri Gubernur" dan isteri Gubernur di kantor polisi

      Rabu, 26 November 2025 13:21

      Bandung Baheula 1922, Kisah Taman Maluku: Peresmian patung Pastor Verbraak yang megah

      Bandung Baheula 1922, Kisah Taman Maluku: Peresmian patung Pastor Verbraak yang megah

      Selasa, 25 November 2025 16:03

      Bandung Baheula 1962: Curi kolor mertua karena ingin dipenjara

      Bandung Baheula 1962: Curi kolor mertua karena ingin dipenjara

      Selasa, 25 November 2025 2:03

  • Foto
    • Penyerahan SK PPPK paruh waktu di Ciamis

      Penyerahan SK PPPK paruh waktu di Ciamis

      Selasa, 23 Desember 2025 14:37

      Bantuan masyarakat Jawa Barat untuk korban bencana di Sumatera

      Bantuan masyarakat Jawa Barat untuk korban bencana di Sumatera

      Selasa, 23 Desember 2025 14:36

      Dekorasi Natal di pusat perbelanjaan

      Dekorasi Natal di pusat perbelanjaan

      Senin, 22 Desember 2025 18:46

      Ketersediaan telur ayam jelang Natal dan Tahun Baru

      Ketersediaan telur ayam jelang Natal dan Tahun Baru

      Senin, 22 Desember 2025 18:45

      Peringatan Hari Ibu di Bandung

      Peringatan Hari Ibu di Bandung

      Senin, 22 Desember 2025 18:43

  • Video
    • Polisi selidiki pelaku peletakan barang mencurigakan di Gereja GKPS

      Polisi selidiki pelaku peletakan barang mencurigakan di Gereja GKPS

      Jumat, 19 Desember 2025 18:43

      Menteri ATR/BPN perketat alih fungsi lahan di Jawa Barat

      Menteri ATR/BPN perketat alih fungsi lahan di Jawa Barat

      Kamis, 18 Desember 2025 21:45

      Daop 2 Bandung waspadai cuaca buruk selama angkutan Natal & Tahun Baru

      Daop 2 Bandung waspadai cuaca buruk selama angkutan Natal & Tahun Baru

      Kamis, 18 Desember 2025 19:31

      MBG diperkuat, Pemda didorong perkuat tata kelola SPPG

      MBG diperkuat, Pemda didorong perkuat tata kelola SPPG

      Rabu, 17 Desember 2025 22:49

      BGN: 82,9 juta siswa terima MBG tahun 2026, anggaran Rp335 triliun

      BGN: 82,9 juta siswa terima MBG tahun 2026, anggaran Rp335 triliun

      Rabu, 17 Desember 2025 21:45

Resensi - Buku "KontraNarasi Khilafers" jadi kado Hari Santri 2020

Rabu, 21 Oktober 2020 21:23 WIB

Resensi - Buku

Cover buku "KontraNarasi Melawan Kaum Khilafers" karya dosen UINSA Surabaya M Ainur Rofiq Al Amin. (Foto Antara News Bali/ed/2020)

Denpasar (ANTARA) - Jangan apriori dulu, buku berjudul "KontraNarasi Melawan Kaum Khilafers" bukan disusun dengan sengaja untuk melancarkan kebencian kepada HTI sebagai wadah para Khilafers, karena penulisnya M Ainur Rofiq Al Amin, memang mantan Hizbiyyin (saat mahasiswa Unair Surabaya), yang tahu betul "luar-dalam" tentang siapa mereka sebenarnya dan apa yang mereka rencanakan ke depan, dengan bersumber data-data HTI sendiri.

Namun, buku setebal 267 halaman yang diluncurkan pada 5 Oktober 2020 dengan Penerbit CV Bildung Nusantara, Bantul, Yogyakarta itu diberi kata pengantar yang bertanggal 22 Oktober 2020, sehingga penulis tampaknya justru sengaja ingin mempersembahkan buku itu sebagai kado istimewa pada Hari Santri 2020 yang jatuh pada setiap tanggal 22 Oktober, yang juga dekat dengan Hari Sumpah Pemuda pada setiap tanggal 28 Oktober. Ya, santri atau pemuda adalah milenial.

Dibilang istimewa, karena buku itu memang "mempertemukan" organisasi kaum santri atau Nahdlatul Ulama (NU) itu dengan narasi-narasi Khilafers (Hizbut Tahrir Indonesia/HTI) seperti Negara Islam, Radikal Potensial, Islam Moderat, NKRI Bersyariah, Islam Nusantara, Khilafers Timses, Pancasila dan Khilafah, Jihad Palsu, Bendera Tauhid, dan sebagainya.

Tujuannya pun bukan menyudutkan HTI yang secara kelembagaan memang sudah dilarang beraktivitas di Indonesia sejak tahun 2015, karena para Khilafers masih saja "beredar" di media sosial dengan propaganda yang sama yakni Tegakkan Khilafah! Khilafah itu Solutif! Namun, buku ini lebih ditujukan kepada Generasi Y dan Generasi Z atau Santri Milenial, agar tidak mudah masuk dalam jebakan/kubangan logika Hizbiyyin yang seolah-olah logis, padahal salah fatal.

Pada halaman 1 menyebutkan kemampuan Khilafers dalam membuat cuitan menjadi trending, karena militansi para Khilafers, meski jumlah mereka cukup sedikit. Contoh trending pada Muharram 2019 dari Khilafers adalah merundung (bully) Banser untuk mengatasi kerusuhan/separatisme di Papua, tapi sekaligus membuat hoaks tentang warga Papua yang minta Banser dibubarkan.

Atau, trending tentang film "Jejak Khilafah Di Nusantara" (JKDN) itu disebut founder Drone Emprit, Ismail Fahmi, ternyata menggunakan bot untuk mendorong popularitas JKDN. Bahkan, film itu sudah tiga kali dicoba untuk diblokir, namun para Khilafers itu mampu berkelit, sehingga mereka pun menganggap "Khilafah" mengalami kemenangan dan kemenangan di dunia maya itu disebut akan menjadi kemenangan pula di dunia nyata.

Namun, penulis buku yang juga dosen dari kalangan keluarga besar Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Jatim, itu menilai film JKDN itu tidak menarik secara keilmuan sejarah, karena hanya merupakan promosi Khilafah yang tidak jelas. "Argumentasinya, Khilafah mana yang dipromosikan, apakah Khilafah ISIS, Khilafatul Muslimin, atau HTI?," katanya.

Soal "jejak" juga tidak serta merta bisa menjadi dalil, karena banyak kalangan yang meninggalkan jejaknya di Bumi Indonesia, baik Barat maupun Timur, tapi semuanya bukan data yang dapat dijadikan dalil tentang kebenaran mereka dan karenanya NKRI wajib diubah menjadi Khilafah (halaman 3), maka andai ada jejak khilafah bukan dalil kebenaran khilafah.

Bahkan, data sejarah dalam berbagai kitab tarikh Islam (dalam buku "Islam Yes, Khilafah No?" karya Prof Nadirsyah Hosen) justru menjelaskan Khilafah Umayyah, Abbassiyah, dan dinasti lain menunjukkan jejak berbagai perilaku pemimpin yang baik, adil, terdidik, urakan peminum, sadis, raja tega, nepotisme, dan pergantian kepemimpinannya berujung pada pertumpahan darah. Itulah jejak Khilafah dalam sejarah (halaman 4).

"Dalam kitab karya HTI sendiri yakni kitab Nizam al-Islam karya Taqiyuddin An-Nabhani disebutkan bahwa dalam fiqih, tarikh atau sejarah itu tidak boleh dijadikan sumber hukum," katanya, mengutip kitab otoritatif HTI (halaman 8).

Demokrasi dan Khilafah

Terkait kritik HTI terhadap demokrasi yang juga dianut Indonesia, penulis menilai hal itu terkait dengan logika HTI tentang demokrasi liberal a la Barat, padahal demokrasi di Indonesia tidak bisa dipahami se-formal itu, karena demokrasi di Indonesia terpengaruh dengan agama dan budaya adiluhung yang dimiliki bangsa ini, bahkan agama dan budaya adiluhung itulah yang melahirkan kesepakatan bernegara yang disebut NKRI.

Sebaliknya, HTI menawarkan Khilafah sebagai solusi yang lebih baik daripada demokrasi, bahkan HTI menyebut Turki Usmani sebagai rujukan dari Khalifah dalam Islam. Sementara Indonesia disebut sebagai Negara Vasal, atau negara yang berada dalam kekuasaan negara lain secara internasional. Jika ada bahaya datang, maka "Negara Pelindung" akan membantu Negara Vasal itu.

Dalam kitab Tarikh Al-Umam wa Al Mulk karya Abi Ja'far Muhammad bin Jarir Tabari, atau kitab Tarikh Al-Umam wa Al Siyasah karya Al-Imam Abi Muhammad Abdullah bin Muslim Ibn Qutaybah Al Dainuri, aatau kitab Tarikh Al Khulafa' karya Al Hafidz Jalaluddin Al Suyuthi, menyebutkan bahwa syarat menjadi imam a'dzam atau Khalifah adalah harus berasal dari Suku Quraisy.

Bahkan, kitab Al Ahkam Al Sultaniyyah karya Al Mawardi menegaskan bahwa syarat seorang imam yang ketujuh adalah bernasab Quraisy, sesuai dengan nash dan ijmak. Bukti yang diajukan Al Mawardi adalah Abu Bakar saat di Saqifah menolak klaim Khilafah atas Sa'ad bin Ubadah dengan memakai argumen hadits "Al-Imamah min Quraisy" (Khalifah itu berasal dari Quraisy), bahkan Al Mawardi juga mengabaikan pendapat yang membolehkan posisi imamah kepada seluruh manusia (halaman 10).

Tidak hanya itu, Imam Ghazali dalam kitabnya "Al-Iqitshad fil I'tiqad" juga menegaskan hal yang sama dengan menggunakan dalil hadits dari Imam Nasai di atas bahwa Khalifah di luar pendapat itu adalah menyimpang (halaman 11).

Artinya, pandangan HTI bahwa Khilafah sebagai solusi dengan menyebut Turki Usmani sebagai rujukan dari Khalifah dalam Islam itu tidak memenuhi kualifikasi sebagai Khilafah, karena Turki Usmani itu bukan dari klan Quraisy. Buku "The Islamic Dynasties" karya Clifford Edmund Bosworth dan buku "Ensiklopedi Tematis Dunia Islam" menjelaskan bahwa Turki Usmani berasal dari Qayigh Clan (Suku Kayi) atau salah satu suku di Turki Barat.

Dengan penelusuran historis itu, klaim Khilafers atas Turki Usmani dan menyebut Nusantara sebagai Negara Vasal pun gugur dengan sendirinya. Apalagi, peta kekuasaan Turki Usmani dalam karya Albert Hourani berjudul "A History of The Arab Peoples" dan juga buku "The Cambridge History of Islam" menyebutkan jejak kekuasaannya tidak sampai ke Turki Usmani, namun justru sampai ke Eropa ("KontraNarasi Khilafers" halaman 12).

Bahkan, sejarahwan yang manuskrip Turki Usmani Prof Oman Fathurrahman dalam republika.co.id menjelaskan Aceh memang pernah mengajukan diri sebagai Negara Vasal kepada Turki Usmani pada abad ke-16, namun ditolak. Pada abad ke-19, Aceh pun mengajukan kembali sebagai Negara Vasal dan Turki tetap menolak. Bagi Turki tidak ada keuntungan menjadikan Aceh sebagai Negara Vasal, apalagi Aceh dalam beberapa kali dipimpin Sultanah (pemimpin perempuan), seperti empat sultanah pada abad ke-14.

Sultanah itu bertentangan dengan prinsip Kekhalifahan, bahkan HTI sendiri dalam kitab otoritatif berjudul "Al Nizam Al-Ijtima'i fil Islam" pada halaman 53, atau kitab yang berjudul "Nizam Al Islam" pada halaman 104, atau kitab "Ajhizat Daulah Al Khilafah" pada halaman 23, yang menjelaskan bahwa perempuan tidak boleh menjadi pemimpin, hakim mazalim, maupun gubernur.

Terkait kemunduran Turki Usmani, sejarahwan Prof Ali Mufrodi dalam "Ensiklopedi Tematis Dunia Islam" menyebut kemunduran Turki Usmani terjadi karena problem kekuasaan internal, seperti Sultan Muhammad III yang membunuhi semua saudara laki-laki serta bekas para janda dari ayahnya, apalagi Tukri Usmani juga sempat dikalahkan pasukan Sekutu Kristen dan juga Rusia, meski sempat direbut kembali, sehingga akhirnya mengalami kemunduran.

Jebakan Logika

Yang menarik dalam buku "KontraNarasi Khilafers" itu, penulis yang juga mantan Khilafers itu juga menceritakan pengakuan dirinya dan para Khilafers lain dalam memainkan logika otak-atik untuk mendaku/klaim kebenaran Khilafah yang dipaksakan seperti halnya ketika para pendukung Khilafers menghalalkan segala cara untuk menjadikan film "Jejak Khilafah Di Nusantara" sebagai trending ala hoaks, meski "Suku Quraisy" sebenarnya sudah menjadi syarat yang selesai.

"Sewaktu saya menjadi maniak Khilafah, apapun yang bisa saya otak-atik matuk dari kejadian di dunia untuk meyakinkan para calon korban agar ikut gagasan Khilafah. Contohnya saat ramainya Negara Eropa membentuk Uni Eropa pada tahun 1993 (awal saya kuliah di Unair), maka realitas itu saya suarakan bahwa Negara Barat yang kafir saja sadar untuk bergabung, masak kita yang Muslim justru terpecah dalam sekat negara nasionalisme dan negara-bangsa," kata penulis, saat itu, meski Uni Eropa itu bukan berarti menjadi satu negara seperti Khilafah, apalagi Inggris justru keluar (Brexit 2020).

Tidak hanya penulis, Jubir eks-HTI Ismail Yusanto juga menggunakan buku "Mapping The Global Future" yang dikeluarkan oleh NIC yang sebagian isinya adalah skenario berdirinya Khilafah 2020 oleh cucu Bin Laden. "Yusanto menuduh saya sebagai telmi (telat mikir), karena saya menolak gagasan HTI dan keluar dari HTI, padahal NIC yang kafir saja berpikir rasional dan antisipatif," kata penulis (halaman 17-18).

Ya, semua kejadian bisa "di-rames-i" dengan logika HTI, karena itu kalau Hizbiyyin Felix Siau menyebut penolakan terhadap HTI itu karena "framing" (pembingkaian) yang buruk atas Khilafah, sehingga Khilafah terkesan sebagai momok, maka fakta dan data dalam buku "KontraNarasi Khilafers" bisa menjadi bukti siapa sebenarnya yang bermain "framing" dengan menghalalkan segala cara.

Termasuk menampilkan fenomena hijrah superfisial, ustadz dadakan, dan artis pendakwah yang sedikit-sedikit lari ke Alquran dan Hadits, padahal profesi mereka adalah artis. Sebaliknya, beberapa tokoh agama seperti Prof Ahmad Zahro pun "di-framing" sebagai pendukung Khilafah, untuk sekadar menguatkan logika mereka, bahkan pendiri NU KH Hasyim Asy'ari pun dimanipulasi sebagai pendukung Khilafah. Begitulah kalau berani "hijrah" tapi miskin ilmu.

Sebagai Dosen Fakultas Ushuluddin UINSA Surabaya, penulis dalam bukunya itu juga membandingkan kitab HTI dan "kitab kuning" NU tentang Khilafah/kepemimpinan. Kitab otoritatif HTI berjudul "Ajhizat Daulah Al Khilafah" karya Atha Abu Rashtah yang menyebut "Daulah Khilafah" (Negara Khilafah), namun kitab kuning seperti Al Ahkam Al Sulthaniyyah (karya Abu Hasan Al Mawardi), Tarikh Tabari, dan kitab-kitab kuning lainnya hanya menyebut satu kata yakni Khilafah, bukan Daulah Khilafah.

Jadi, para santri sebenarnya tidak mengingkari Khilafah/kepemimpinan, tapi maksudnya bukan negara atau pemerintahan. Abu Hasan Al-Mawardi dalam kitabnya itu menyebut kata "khilafah" sebanyak 35 kali, kata "khalifah" sebanyak 25 kali, kata "imamah" sebanyak 94 kali, dan kata "imam" sebanyak 13 kali. Kata-kata yang sama juga ada dalam kitab "Fathul Wahab", "Asnal Mathalib", dan "Minhajut Thullab" karya Syaikh Zakariyah al-Anshari, atau kitab "Rawdhatut Thalibin wa 'Umdatul Muttaqin" dan "Minhajut Thalibin" karya Al-Nawawi, dan sebagainya (halaman 23).

Para santri memahami teks-teks tentang imamah/khilafah dalam kitab-kitab itu melalui konstruksi pemahaman salah satu pendiri NU KH Wahab Chasbullah yang disampaikan dalam pidato di depan parlemen pada 29 Maret 1954 yang dimuat dalam Majalah "Gema Muslimin" berjudul "Walijjul Amri Bissjaukah", yang intinya bahwa imam a'dhom dalam Islam itu hanya satu yang memiliki pengetahuan semartabat mujtahid mutlak, namun orang yang demikian sudah tidak ada sejak 700 tahun dari sekarang (1954-700=1254).

Bila umat Islam di dunia tidak mampu membentuk Imam A'dhom, maka wajib atas umat Islam masing-masing negara mengangkat Imam yang darurat, seperti Bung Karno misalnya, bisa dianggap sah sebagai pemegang kekuasaan negara adalah Walijjul Amri (halaman 24).

Pandangan KH Wahab Chasbullah itu juga menjadi keputusan Muktamar NU di Banjarmasin bahwa Soekarno sah menjadi pemimpin RI sebagai "waliyyul amri ad-dharuri bisysyaukah". Artinya, syarat pemimpin yang ideal itu diturunkan menjadi syarat minimal realistis.

Penulis menilai syarat demikian juga dapat ditarik kesimpulan bahwa Gus Dur yang mempunyai kekurangan fisik pun sah menjadi presiden, karena syarat ideal seperti dalam pandangan Imam Mawardi tidak memungkinkan (halaman 26). Dalam perkembangan yang tidak kaku seperti HTI, para ulama dalam Bahtsul Masail NU juga sudah menetapkan bahwa Khilafah adalah ijtihadiyah dan NKRI adalah hasil kesepakatan yang final (halaman 30).

Tidak hanya logika otak-atik, jebakan logika juga banyak dilakukan para Khilafers. Misalnya, Khilafers yang berteriak lewat poster saat diingatkan petugas terkait pemberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) saat Corona pada Mei 2020, "Hukum Allah lebih tinggi... Saya menghormati aturan, tapi saya lebih menghormati aturan Allah".

Ungkapan ini tidak jauh berbeda dengan ungkapan Ismail Yusanto HTI yang menyatakan tidak akan diam melawan rezim "firaunik". "Sekalipun tidak disebut secara jelas dalam buku-buku HTI kalau akan mengganti Pancasila, UUD 1945, dan NKRI, tapi saya bisa pastikan bahwa cita-cita HTI adalah mengganti sistem non-khilafah," kata penulis (halaman 89).

Ada lima penyebab radikalisme yakni kaget tampilan (ustadz "berlidah" api), kaget istilah (dari abangan mengenal istilah khilafah, kaffah, jihad, halal, surga), dari urakan mengenal agama dari ustadz "kaget tampilan", dari pendosa (lingkungan maksiat/koruptif) bertemu ustadz "kaget tampilan" di medsos, dan memusuhi liberalisme (anti-Islam liberal).

Jebakan logika seperti itu sebenarnya sudah terlalu sering dilakukan para Khilafers yakni jebakan logika melalui perbandingan yang tidak seimbang, seperti halnya ketika mereka menyatakan Islam itu lebih baik daripada Pancasila. Itu jebakan logika yang tidak imbang, karena Islam itu agama, sedangkan Pancasila adalah ideologi. Kalau membandingkan agama secara imbang, maka Islam bisa dibandingkan dengan agama Kristen dan sebagainya, sedangkan ideologi dengan ideologi.

"Manusia sekarang mirip dengan umat Nabi Ibrahim, logika lebih dipercaya daripada dalil," kata ulama NU yang ahli Al-Qur'an, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim.

Sebagai mantan Khilafers, penulis buku bisa melakukan kontranarasi yang lebih menukik: Lebih tinggi mana Konstitusi HT dengan Ayat Suci? Kenapa Konstitusi HT dibuat? Lebih tinggi mana untuk ditaati antara Tuhan dengan dedengkot HT? Kenapa tokoh HT lebih ditaati daripada pemilik Ayat Suci? Ayat Suci tidak menyebut HT atau perintah mendirikan HT atau Khilafah, kenapa ngotot seakan HT atau Khilafah kayak Rukun Iman saja? "Itulah contoh-contoh jebakan logika yang membuat sesat logika, seperti lebih takut mana antara Tuhan dengan Corona?," kata penulis pada halaman 69.

Logika sesat ala HTI itulah yang kini banyak menyeruak di dunia maya (medsos), padahal logika HTI itu khas yakni rigid (kaku) dalam melihat perkembangan, namun hal itu justru disebarluaskan ke dunia maya, seperti HTI melihat kelompok moderat sebagai kelompok yang dirangkul Barat untuk melawan HTI, padahal kitab HTI sendiri sudah menjelaskan bahwa Barat adalah pembawa kelompok kapitalis yang bisa memanfaatkan siapapun yang menguntungkan, termasuk memanfaatkan kelompok radikal itu sendiri. Cara pandang yang mirip juga dilakukan HTI dalam melihat demokrasi, komunis, dan perkembangan lainnya. Sangat rigid tapi manipulatif.

Pada halaman-halaman berikutnya, penulis banyak mengulas liku-liku pengalaman teman, keluarga, santri, emak/istri, anak, dan sebagainya yang terjebak "logika" HTI (menjadi HTI) hingga ada masalah dengan keluarga. Tapi, ada juga kritik penulis terhadap sikap pemerintah yang hanya tegas terhadap teroris, tapi kurang tegas terhadap "radikal ideologis" (HTI), padahal kelompok radikal dalam bentuk apapun itu memiliki target sama yakni mengganti NKRI/Pancasila.

HTI yang terlarang kini tetap bergerilya di "bawah tanah" (tanah era Orde Baru) dan "tanah tambahan" (dunia maya atau medsos) untuk merayu ASN, pelajar/mahasiswa, pekerja/swasta/BUMN, dan kelompok masyarakat hingga tercapai cita-cita "Khilafah".

Baca juga: Alissa Wahid tegaskan paham khilafah tidak sesuai dengan Indonesia

Baca juga: Filolog UIN: Aceh ditolak jadi negara bawahan Turki Utsmani

Baca juga: Filolog UIN: Turki Utsmani bukan kekhalifahan kenabian


Pewarta: Edy M Yakub
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Whatsapp
  • facebook
  • twitter
  • email
  • pinterest
  • print

Berita Terkait

Guru Besar UMJ peringatkan gerakan pro khilafah masih eksis di Indonesia

Guru Besar UMJ peringatkan gerakan pro khilafah masih eksis di Indonesia

29 Februari 2024 14:30

PBNU berharap masyarakat tidak lengah dengan pergerakan kelompok radikal

PBNU berharap masyarakat tidak lengah dengan pergerakan kelompok radikal

27 Februari 2024 16:40

Narasi kebangkitan khilafah tidak rasional, kata Guru Besar UMY

Narasi kebangkitan khilafah tidak rasional, kata Guru Besar UMY

12 Januari 2024 16:50

Gus Najih: Khilafah bertentangan dengan prinsip dan tujuan pokok agama

Gus Najih: Khilafah bertentangan dengan prinsip dan tujuan pokok agama

15 Februari 2023 21:15

Asosiasi Da'i bantah klaim bencana alam akibat tidak terapkan sistem khilafah

Asosiasi Da'i bantah klaim bencana alam akibat tidak terapkan sistem khilafah

3 Desember 2022 19:09

Pengikut Khilafatul Muslimin deklarasi kebangsaan setia pada Pancasila dan NKRI

Pengikut Khilafatul Muslimin deklarasi kebangsaan setia pada Pancasila dan NKRI

28 Juni 2022 23:43

Pola Khilafatul Muslimin sebarkan ideologi khilafah

Pola Khilafatul Muslimin sebarkan ideologi khilafah

8 Juni 2022 15:44

Pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja ditangkap

Pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja ditangkap

7 Juni 2022 10:12

Terpopuler

Gubernur Dedi siapkan skema radikal penertiban bangunan sempadan sungai Jabar

Gubernur Dedi siapkan skema radikal penertiban bangunan sempadan sungai Jabar

Link live streaming Persib vs Bhayangkara FC

Link live streaming Persib vs Bhayangkara FC

Pemprov Jabar mengalokasikan Rp14,9 miliar untuk program Opadi

Pemprov Jabar mengalokasikan Rp14,9 miliar untuk program Opadi

Tema Hari Ibu 2025 beserta logonya!

Tema Hari Ibu 2025 beserta logonya!

Persib Bandung memenangkan penghargaan dua kategori di Santini JMTV Awards 2025

Persib Bandung memenangkan penghargaan dua kategori di Santini JMTV Awards 2025

Top News

  • Pemkab Bandung usulkan besaran UMK 2026 naik menjadi Rp3,97 juta

    Pemkab Bandung usulkan besaran UMK 2026 naik menjadi Rp3,97 juta

    1 jam lalu

  • Pemkab Bandung menargetkan 28.000 kader PKK ikut serta Gerakan Tanami Halaman

    Pemkab Bandung menargetkan 28.000 kader PKK ikut serta Gerakan Tanami Halaman

    1 jam lalu

  • PIHPS rilis harga pangan hari ini: cabai rawit merah Rp52.850/kg, telur ayam Rp33.800/kg

    PIHPS rilis harga pangan hari ini: cabai rawit merah Rp52.850/kg, telur ayam Rp33.800/kg

    2 jam lalu

  • Nilai tukar rupiah diprediksi menguat terbatas jelang Nataru

    Nilai tukar rupiah diprediksi menguat terbatas jelang Nataru

    2 jam lalu

  • Nilai tukar rupiah hari Rabu pagi menguat jadi Rp16.771 per dolar AS

    Nilai tukar rupiah hari Rabu pagi menguat jadi Rp16.771 per dolar AS

    3 jam lalu

Antara News jawabarat
jabar.antaranews.com
Copyright © 2025
  • Top News
  • Terkini
  • RSS
  • Twitter
  • Facebook
  • Jabar Terkini
  • Ekonomi
  • Internasional
  • Olahraga
  • Lifestyle
  • Ketentuan Penggunaan
  • Tentang Kami
  • Pedoman
  • Kebijakan Privasi
  • BrandA
  • ANTARA Foto
  • Korporat
  • PPID
  • www.antaranews.com
  • Antara Foto
  • IMQ
  • Asianet
  • OANA
notification icon
Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com