Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin, menyebutkan terjadi lonjakan orang kontak erat yang saat ini seluruhnya sudah melakukan isolasi.
"Kasus kontak erat bertambah 114 orang yang berasal dari sejumlah kecamatan," kata perwakilan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia di Sukabumi.
Menurutnya, seratusan pasien ini masih menunggu hasil pemeriksaan usap (swab) polymerase chain reaction (PCR) dan belum bisa dipastikan apakah mereka positif terinfeksi COVID-19 atau tidak, karena belum ada hasilnya.
Meskipun demikian, seluruh pasien tersebut diharuskan untuk isolasi antisipasi terjadi penyebaran COVID-19. Adapun riwayat kontak erat pasien tersebut berdekatan, berkomunikasi, bersalaman atau berinteraksi dengan pasien positif COVID-19 sebelumnya.
Selain, kasus kontak erat pada Senin ini ada tiga pasien suspek sembuh dan satu orang terkonfirmasi positif virus yang bisa menyebabkan kematian dan vaksinnya masih dalam tahap ujicoba tersebut.
"Dari data terbaru untuk pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang sembuh bertambah tujuh orang, mereka berasal dari Kecamatan Bojonggenteng, Nagrak dan Cibadak," tambahnya.
Eneng mengatakan hasil rekapitulasi data COVID-19 di Kabupaten Sukabumi total warga yang terkonfirmasi positif sebanyak 236 orang, 170 sembuh, 21 diisolasi, 41 orang jalani karantina di rumah sakit dan empat meninggal dunia.
Sementara untuk kasus kontak erat, total 812 orang, discarded 576 orang dan isolasi 236 orang. Kemudian untuk kasus suspek total 4.785 orang, 4.756 orang discarded, lima masih isolasi dan 21 karantina. Terakhir untuk kasus probable ada 36 orang, 35 diantaranya meninggal dunia dan satu selesai pengawasan.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kota Sukabumi makin meningkat
Baca juga: 6 kasus baru COVID-19 di Kota Sukabumi berusia produktif
Baca juga: 12 pasien COVID-19 di Kabupaten Sukabumi dinyatakan sembuh
Kasus kontak erat di Kabupaten Sukabumi alami lonjakan
Senin, 5 Oktober 2020 19:46 WIB