Bandung (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bandung menyatakan angka reproduksi COVID-19 di daerah tersebut meningkat menjadi 1,22 seiring dengan peningkatan jumlah kasus baru positif virus corona jenis baru itu.
Pada 11 September 2020, GTPP COVID-19 Kota Bandung menyatakan angka reproduksi masih berada di bawah angka 1, yakni 0,81
"Kasus-kasus masih terkendali, namun kecenderungannya meningkat, ditandai dengan peningkatan angka reproduksi menjadi 1,22 per tanggal 23 September 2020," kata Wali Kota Bandung Oded M. Danial di Balai Kota Bandung, Kamis.
Meski meningkat, ia mengatakan bahwa Kota Bandung masih berstatus zona oranye dengan level kewaspadaan oranye yang berarti terkendali.
Dengan adanya peningkatan itu, Oded mengaku berhati-hati dalam memberi relaksasi pada sektor yang masih dinilai berpotensi tinggi menyebarkan COVID-19.
Saat ini, pihaknya masih mengutamakan relaksasi bagi sektor bisnis yang potensi penularannya rendah, namun dengan sumber perekonomian yang tinggi.
"Hingga saat ini kita tidak menemukan klaster baru di sektor-sektor yang direlaksasi. Hal itu karena kita terus menekankan agar protokol kesehatan dilaksanakan dengan sangat ketat," katanya.
Sejauh ini, di Kota Bandung sudah ada 1.152 orang yang terinfeksi COVID-19 secara kumulatif.
Namun, dari angka itu sudah ada 1.015 yang sembuh dan dinyatakan negatif, serta 54 orang meninggal akibat COVID-19.
Baca juga: Epidemiolog: Angka reproduksi COVID-19 Kota Bandung perlu dievaluasi
Baca juga: IDI Jabar: Pemda perlu evaluasi angka reproduksi COVID-19
Baca juga: Angka reproduksi COVID-19 di Jabar turun ke 0,75