Jakarta (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 melaporkan jumlah pasien COVID-19 yang sembuh terus bertambah, tercatat pada Jumat (17/4) sebanyak 59 pasien sehingga total 607 orang sembuh, sementara yang positif berjumlah 5.923 kasus di seluruh Indonesia.
"Kita bersyukur pasien yang sembuh terus bertambah dan ke depan kita yakin akan terus bertambah," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam pernyataan pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat.
Berdasarkan data yang dihimpun sejak Kamis (16/4) pukul 12.00 WIB tersebut, diketahui ada penambahan kasus positif baru sebanyak 407 kasus dan ada penambahan 24 pasien yang meninggal dunia sehingga total meninggal sebanyak 520 orang.
Baca juga: Jubir minta masyarakat tetap waspadai penyakit DBD selain COVID-19
Sebagai perbandingan, berdasarkan data akumulatif hingga Kamis (16/4), Gugus Tugas melaporkan sebanyak 5.516 kasus infeksi, dengan 548 kasus sembuh dan 496 kasus kematian.
Dalam data pada Jumat (17/4), DKI Jakarta melaporkan 154 kasus baru, sehingga totalnya mencapai 2.815 kasus positif dengan 204 pasien berhasil sembuh dan 246 pasien meninggal dunia.
Dengan angka tersebut, Jakarta masih menjadi episentrum wabah COVID-19 di Indonesia. Disusul oleh Jawa Barat dengan 58 kasus baru, sehingga akumulasi menjadi 632 kasus.
Berikut rincian pertambahan kasus di 19 provinsi berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan.
Bali 11 Kasus, Banten 11 kasus, Yogyakarta satu kasus, Jambi satu kasus, Jawa Tengah lima kasus, Jawa Timur delapan kasus.
Kemudian Kalimantan Tengah satu kasus, Kalimantan Selatan 15 kasus, Kalimantan Utara 19 kasus, Kepulauan Riau 19 kasus, Nusa Tenggara Barat enam kasus.
Baca juga: Jubir wajibkan masker untuk semua, mulai hari ini pakai masker saat di luar
Sumatera Selatan 17 kasus, Sumatera Barat tujuh kasus, Sulawesi Selatan 62 kasus, Sulawesi Tengah dua kasus, Riau satu kasus, dan Papua sembilan kasus.
Sementara 15 provinsi lainnya mencatatkan nihil kasus baru.
Hingga saat ini Gugus Tugas telah memeriksa 42.108 spesimen di 34 laboratorium, kasus yang diperiksa 37,134 orang. Sedangkan Orang dengan pemantauan (ODP) berjumlah 173,732 orang serta 12,610 orang pasien dalam pengawasan (PDP) di 34 provinsi.