Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berencana memperbanyak balai embrio ternak guna mendorong pengembangan ternak sapi unggul sehingga dapat memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia.
Hal itu dikatakan Mentan Syahrul saat meninjau proses Inseminasi Buatan (IB) sapi lokal dan internasional di laboratorium dan kandang utama Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu. Ia pun memantau produksi peranakan hingga perawatan sapi melalui sentuhan teknologi canggih.
"Salah satu yang harus kita kembangkan ke depan adalah memperbanyak embrio di seluruh Indonesia. Mudah mudahan tahun depan kita memiliki balai seperti ini di setiap provinsi," kata Syahrul dalam keterangan diterima di Jakarta, Sabtu.
Mentan Syahrul mengatakan akselerasi bibit unggul dan berkualitas ini merupakan perintah Presiden dalam memenuhi kebutuhan gizi hewani masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, Kementerian Pertanian sebagai sektor utama pertanian dan peternakan berencana memperbanyak balai embrio ternak serupa di seluruh Indonesia.
Menurut Mentan, Balai Embrio Cipelang merupakan balai ternak modern yang sudah memenuhi standar internasional. Balai ini mampu menghasilkan sapi unggul dengan proses pengembangan modern melalui sentuhan teknologi terbaru seperti laboratorium dan mesin jepit khusus potong kuku.
Ada pun populasi ternak di BET Cipelang saat ini mencapai 627 ekor, terdiri dari 211 ekor donor, 211 ekor resipien, 139 ternak muda serta 56 ekor anakan. Sapi donor merupakan sapi bibit betina sehat yang digunakan dalam produksi embrio untuk memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan dalam standar.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balai Embrio Ternak Cipelang, Oloan Parlindungan Lubis, menjelaskan sapi donor merupakan sapi yang berasal dari berbagai rumpun sapi di Indonesia seperti sapi simmental, sapi FH, sapi Limousin, sapi PO/SO, sapi belgian blue, Wagyu dan sapi Angus.
Oloan mengatakan embrio cipelang merupakan sapi ternak berkualitas yang dihasilkan melalui donor dan pejantan berkualitas dengan ditunjang SDM berkompeten dan didukung perlengkapan modern.
"Seluruh embrio sapi yang dihasilkan atau ditransferkan atau bahasanya bayi tabung, langsung didistribusikan ke seluruh Indonesia untuk meningkatkan mutu genetik ternak Indonesia," kata dia.
Baca juga: Dua kecamatan di Karawang akan dikembangkan jadi tempat peternakan sapi
Baca juga: Jaga hewan di pergantian musim, peternak Cianjur diminta ini
Baca juga: Pemkab Cirebon: Cirebon Miliki Potensi Kembangkan Ternak Sapi