Jakarta (ANTARA) - Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan tiga provinsi dengan kasus COVID-19 yang cukup tinggi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, sudah melakukan upaya mitigasi penyebaran virus.
"Kami ingin memberikan perhatian khusus terhadap tiga provinsi dengan kasus yang cukup tinggi. Kami sampaikan ada beberapa hal dilakukan tiga provinsi ini untuk mengantisipasi dan memitigasi penyebaran COVID-19," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan pemerintah DKI Jakarta telah membuat fasilitas isolasi mandiri di dua tower di Wisma Atlet Jakarta, untuk mengisolasi masyarakat yang tidak tertampung di wilayahnya.
Untuk bisa memanfaatkan tempat isolasi itu masyarakat bisa memperoleh rekomendasi dari puskesmas setempat.
Selain itu Sekda DKI Jakarta juga telah membuat surat edaran nomor 02/SE/2020, tentang pengaturan mekanisme ASN.
"Ini agar segera dilaksanakan. Ini instrumen yang digunakan pemda dalam rangka mengendalikan kasus," ujar Wiku.
Sementara itu di Jawa Barat, telah melakukan tes PCR lebih dari 50.000 per pekan dan telah melakukan arahan kedisiplinan protokol kesehatan kepada pengelola kawasan industri.
Wiku menyampaikan kawasan industri berpotensi dalam peningkatan jumlah kasus.
Selain itu Jawa Barat juga telah meresmikan smart digital village pesantren untuk digitalisasi pesantren guna pengendalian kasus.
Sedangkan di Jawa Timur, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah memberikan arahan kepada bakal pasangan calon Pilkada 2020 melalui KPU dan Bawaslu untuk mematuhi protokol kesehatan, menjelang pilkada serentak.
Wiku mengatakan karena adanya potensi kluster pilkada dari berbagai daerah, Satgas berharap mitigasi yang dilakukan Jawa Timur dapat dilakukan daerah lain.
Wiku juga mengatakan Gubernur Jatim bersama penyintas COVID-19 telah melakukan sosialisasi bersama agar seluruh masyarakat di Jatim memiliki kesadaran tentang bahaya COVID-19 sehingga kasusnya dapat dikendalikan.
Baca juga: Presiden beri tiga arahan mitigasi dampak COVID-19 untuk sektor riil