Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta pelaku ekonomi dan keuangan syariah untuk lebih melek digital agar mampu bertahan di tengah perubahan yang muncul akibat pandemi COVID-19.
“Adaptasi adalah kunci bagi kita untuk survive,” katanya ketika membuka secara virtual Festival Ekonomi Syariah dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020 di Jakarta, Jumat.
Digitalisasi itu dilakukan, lanjut dia, karena tatanan kehidupan saat ini sudah berubah diantaranya kebiasaan berbelanja kebutuhan pokok yang bisa dilakukan secara daring atau melalui media sosial memanfaatkan internet.
Wapres yang juga Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) itu mendorong agar pelaku ekonomi syariah mengikuti perubahan mendasar terkait pengembangan teknologi digital karena mutlak diperlukan.
Dari sisi produk misalnya, lanjut dia, aspek kesehatan dan higienitas menjadi hal yang mutlak dan memberikan peluang yang sangat besar bagi industri produk halal.
Wapres menyebutkan produk halal harus berkualitas, enak rasanya, sehat, bergizi, higienis dan toyyib (baik) dan makanan halal merupakan makanan yang baik.
Selain itu, produk-produk yang berhubungan dengan kesehatan serta kenyamanan masyarakat selama pandemi dan setelahnya juga menjadi peluang baru.
“Dengan demikian, produk halal akan menjadi pilihan konsumen selama dan pasca pandemi,” katanya.
Tak hanya bagi pelaku ekonomi syariah, dalam pelaksanaan tahun ini ISEF juga digelar secara virtual menyesuaikan kondisi saat ini untuk menekan penyebaran COVID-19.
“Untuk pertama kalinya menggunakan teknologi komunikasi digital. Bagi saya ini merupakan bentuk adaptasi yang nyata,” ucapnya.
Baca juga: Wapres katakan LKMS akan mendapatkan bansos produktif
Baca juga: Wapres Amin sebut merger bank syariah BUMN perkuat perbankan nasional
Baca juga: Wapres Ma'ruf: Asuransi syariah harus hindari gagal bayar