Bogor (ANTARA) - Toko swalayan Yogya Junction di Kota Bogor mengikuti arahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor untuk menutup sementara selama tiga hari setelah seorang karyawati dari salah satu tenant, terkonfirmasi positif COVID-19.
"Dari GTPP Kota Bogor, kami mendapat arahan-arahan, di antaranya adalah menutup untuk sementara dan karyawannya dilakukan swab test untuk menelusuri penyebaran COVID-19," kata Direktur Area Toko Swalayan Yogya Junction Kota Bogor, Endang Yudi, di Kota Bogor, Senin.
Ia mengatakan, manajemen Yogya Junction di Jalan Sudirman Kota Bogor, mengikuti prosedur pada pembukaan kembali toko swalayan setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan melakukan rapid test untuk karyawan dan karyawati, termasuk dari tenant di toko swalayan tersebut, pada 9 Juli lalu.
"Dari 155 orang yang ikut, satu orang dinyatakan reaktif. Kkemudian dilakukan tes usap di RSUD Kota Bogor, ternyata hasilnya positif," katanya.
Yudi menjelaskan, satu orang tersebut adalah sales promotion girl (SPG) dari salah satu tenant dari divisi pakaian.
Menurut Yudi, manajemen Yogya Junction kemudian melakukan koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kota Bogor serta degan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor.
Menurut Yudi, pihaknya sepakat untuk melakukan penutupan sementara selama tiga hari serta karyawan dan karyawatinya menjalani swab test atau tes usap, pada Senin (13/7) hari ini.
"Kami menunggu hasil tes swab selama tiga hari. Setelah itu, kami menunggu arahan berikutnya dari GTPP Kota Bogor," katanya.
Baca juga: Puskesmas Cempaka di Garut ditutup setelah petugasnya positif COVID-19
Sebelumnya, Ketua GTPP COVID-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim, Minggu (12/07) malam, membenarkan ketika dikonfirmasi adanya informasi seorang SPG di toko swalayan Yogya Junction, terkonfirmasi positif COVID-19.
Menurut Dedie, GTPP COVID-19 Kota Bogor menerima laporan, ada seorang SPG dari toko swalayan terkonfirmasi positif COVID-19 setelah menjalani tes usap di RSUD Kota Bogor, pada Kamis (9/7) dan hasilnya dan hasilnya diketahui hari Minggu (12/7) kemarin.
Dari hasil tersebut, kata dia, dilakukan penelusuran oleh tim surveilance dari Dinas Kesehatan dan dilakukan tes usap kepada karyawan dan karyawati lainnya yang memiliki kontak langsung dengan SPG tersebut.
Baca juga: Wali Kota Sukabumi: Tahun ajaran baru masih belajar di rumah
Baca juga: Pemkot Bogor minta manajemen Toko Mitra 10 penuhi protokol kesehatan