Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Wisatawan asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang diketahui bernama Sholeh Supartho (20) hilang tenggelam di Pantai Karangpapak, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, saat sedang berenang bersama rekannya.
"Pencarian belum membuahkan hasil, kami pun sudah menginstruksikan anggota untuk melakukan penyisiran di sekitar tempat kejadian musibah (TKM) di titik terakhir korban hilang tenggelam," kata Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri, Minggu.
Informasi yang dihimpun dari Tim SAR setempat, kasus hilang tenggelam pemuda asal Desa Kalangan, Kecamatan Pedan tersebut berawal korban bersama rekannya Paisal Pratama (25) warga Kampung Kebunbambu RT 002/004, Desa Kebalen, Kecamatan Babelan, Bekasi, asyik berenang di pantai.
Saat mereka sedang asik berenang, tiba-tiba datang ombak tinggi disertai arus deras yang langsung menggulung kedua pemuda tersebut, Melihat kejadian tersebut, tim Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi yang bersiaga di lokasi langsung melakukan pertolongan setelah melihat adanya dua wisatawan yang tergulung ombak.
Nyawa Paisal berhasil diselamatkan dan langsung dievakuasi ke Puskesmas Cisolok yang tidak jauh dari lokasi kejadian, namun nahas tubuh Sholeh tidak berhasil diselamatkan dan hingga kini masih hilang tenggelam di pantai yang memiliki gelombang dan ombak tinggi tersebut.
Mengingat hari sudah gelap, maka pencarian akan dilanjutkan pada Senin, (6/7) pagi, persiapan sudah dilakukan dan rencananya pencarian akan dilakukan ke tengah laut dan sebagian tim menyisir di darat atau pantai.
"Kami sudah berkoordinasi dengan tim SAR lainnya, baik dari Polri, TNI, Basarnas, Balawista maupun relawan lainnya untuk melanjutkan pencarian pada esok hari dan diharapkan cuaca mendukung untuk proses operasi SAR ini," tambahnya.
Okih mengimbau kepada wisatawan yang datang ke objek wisata laut untuk selalu berhati-hati dan mematuhi anjuran dari petugas penjaga pantai serta tidak beraktivitas di lokasi terlarang atau rawan terjadi kecelakaan laut.
Baca juga: Aktivitas perdagangan di Kota Sukabumi berangsur normal
Baca juga: Tersisa dua pasien COVID-19 yang masih dirawat di Sukabumi