Jakarta (ANTARA) - Dua klub terbesar Brazil menyatakan mereka akan menolak untuk kembali bermain di pertandingan kompetitif pekan ini meski federasi sepak bola negara bagian Rio de Janeiro menyerukan agar sepak bola kembali dimulai Kamis (18/6) sambil menunggu persetujuan pemerintah.
Botafogo dan Fluminense, dua dari 'empat klub besar' Rio, telah dijadwalkan untuk ambil bagian dalam Campeonato Carioca ketika negara Amerika Selatan itu berusaha mengikuti negara-negara lain di seluruh dunia yang telah memulai kembali kompetisi selama pandemi virus corona.
Namun, angka kematian COVID-19 di Brazil terus naik dengan laporan mencatatkan bahwa peningkatannya mencapai 1.282 orang dan menjadikan total keseluruhan jumlah korban meninggal dunia di negara itu menjadi lebih dari 45.000 orang.
Berdasarkan hal tersebut, Brazil sekarang adalah negara yang terkena dampak terburuk kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Menyusul keputusan federasi negara bagian Rio, presiden Botafogo Nelson Mufarrej mengatakan keputusan (memulai kembali pertandingan) itu "tidak melihat dari kenyataan" dan bahwa tindakan hukum akan diambil dengan alasan kesehatan dan keselamatan.
"Sayangnya, sebagian besar klub mengerti bahwa ini adalah waktu untuk bermain lagi, meski kekacauan masih berlangsung sampai sekarang," kata Mufarrej dalam sebuah pernyataan yang dikutip Goal, Rabu. "Kami menentangnya."
Klub kemudian mengatakan bahwa mereka akan memulai latihan menjelang potensi kompetisi dimulai kembali pada Juli.
Direktur klub Carlos Montenegro mengatakan kepada Radio Transamerica bahwa Botafogo paling awal akan mempertimbangkan bermain lagi pada 1 dan 4 Juli.
Dengan begitu setiap pemain yang terinfeksi saat ini mempunyai waktu untuk pulih dari virus corona, dengan laporan di Brazil mengklaim bahwa lima pemain Botafogo telah berlatih secara terpisah karena terbukti positif terjangkit COVID-19.
Sedangkan Fluminense memiliki jadwal pertandingan pada 22 Juni dan 24 Juni, tetapi ketua klub Mario Bittencourt mengatakan dalam sebuah pernyataannya sendiri bahwa para pemainnya tidak siap untuk kembali ke lapangan dan hal itu akan menimbulkan risiko besar bagi skuat.
“Tanggal yang ditentukan untuk pertandingan kami tidak dapat diterima dari sudut pandang kesehatan pemain kami dan kami tidak akan turun ke lapangan dan kami akan mengambil tindakan di pengadilan olahraga untuk melakukan apa yang benar.”
Baca juga: Di saat pandemi di Brazil tak terkendali, Bolsonaro hadapi ancaman pemakzulan
Baca juga: Brazil tetap jadi negara kedua dengan terinfeksi COVID-19 tertinggi di dunia