Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan melakukan rapid test terhadap pedagang dan pengunjung di Pasar Kebon Kembang Kota Bogor untuk mendeteksi penyebaran COVID-19, hasilnya empat orang reaktif.
"Dinas Kesehatan menyiapkan 200 rapid test kit untuk 200 orang yang akan menjalani tes, tapi tes diikuti 131 orang, yakni pedagang dan pengunjung," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, melalui pernyataan tertulisnya di Kota Bogor, Senin malam.
Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, dari hasil rapid test yang dilakukan di Pasar Kebon Kembang Kota Bogor, Senin siang diperoleh hasil empat orang reaktif dan lainnya negatif.
Baca juga: Pemkot Bogor rekayasa lalu lintas antisipasi keramaian pasar
Keempat orang reaktif itu, menurut Retno, adalah dua orang warga Kota Bogor, satu orang warga Kabupaten Bogor, serta satu orang pengunjung dari luar Bogor yang datanya masih diperdalam."Kepada empat orang itu akan dilakukan swab test secepatnya di RSUD Kota Bogor," kata Retno.
Pelaksanaan rapid test di Pasar Kebon Kembang itu dilakukan dalam rangkaian kegiatan penertiban pasar yang dalam dua hari terakhir pengunjungnya sangat banyak. Bahkan, pada Minggu (17/5) kemarin, pengunjungnya sampai berdesakan, karena ingin berbelanja kebutuhan lebaran. Padahal, Pemerintah Kota Bogor masih melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sampai 26 Mei mendatang.
Penertiban Pasar Kebon Kembang dipimpin langsung oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, pada Senin (18/5) siang, agar pelaksanaan PSBB dapat berjalan optimal untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Baca juga: Wali Kota Bogor bubarkan kerumunan pedagang dan masyarakat di Pasar Anyar
Baca juga: Pedagang dan pembeli di pasar Kota Bogor diminta hormati aturan PSBB