Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat melalui Sukabumi Creative Hub meluncurkan program Bersama (Berupaya Untuk Sesama) dengan memanfaatkan teknologi telekomunikasi (webinar) yang untuk menjaga warga tetap bisa berproduksi meskipun di rumah selama pandemi COVID-19.
"Semakin mewabahnya COVID-19 di Kota Sukabumi berdampak kepada seluruh aspek kehidupan khususnya ekonomi karena harus banyak diam di rumah untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini, namun bukan berarti di rumah produktivitas menjadi melemah. Maka dari itu, meskipun diam di rumah kita harus tetap produktif," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di sela peluncuran Program Bersama melalui webinar, Sabtu.
Pihaknya mengapresiasi para pemuda dan pemudi yang tergabung dalam Sukabumi Creative Hub membuat program ini untuk mendongkrak produktivitas pelajar, seniman, pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta UMKM agar tetap bisa produktif di tengah segala keterbatasan akibat pandemi ini.
Program ini menjadi inspirasi bagi Pemkot Sukabumi dalam upaya menjaga ekonomi masyarakat, apalagi seperti diketahui kota ini merupakan salah satu daerah di Jabart sebagai pusat perdagangan dan jasa, tentunya pendapatan masyarakat sangat bergantung pada sektor tersebut.
Maka dari itu, dengan adanya Program Bersama ini pihaknya berkolaborasi dengan para pelaku Sukabumi Creative Hub untuk membuat terobosan untuk mengurangi dampak akibat virus mematikan ini terhadap para seniman, pelaku UMKM dan ekonomi kreatif, masyarakat dan pelajar.
Agar selama di rumah mereka bisa tetap berkreasi untuk menghasilkan karya maupun barang benilai jual. Di dalam program ini pun sudah ada langkah-langkah yang dibuat oleh para pemuda kreatif tersebut mulai dari mitigasi hingga recovery.
Dampak virus ini luar biasa apalagi kepada ekonomi warga yang pendapatannya terus berkurang, untuk itu Pemkot Sukabumi saat ini tengah berpikir untuk mitigasi dan recovery, namun yang paling sulit adalah pada masa recovery atau pemulihan karena seluruhnya harus bangkit dari keterpurukan.
Sehingga pada saat mitigasi inilah harus dikuatkan agar warga yang terdampak bisa cepat bangkit setelah Kota Sukabumi benar-benar dinyatakan pulih. Untuk itu, Program Bersama ini bisa untuk menjaga masyarakat agar tetap produktid membuat berbagai produk," tambahnya.
Program Manager Sukabumi Creative Hub Rendy Irlian Kamase mengatakan Program Bersama mengajak masyarakat , khususnya pelajar, seniman, pelaku parekraf, serta UMKM untuk tetap semangat dan tak berdiam diri di tengah masa pandemi COVID-19.
Perlu ada yang tetap diupayakan selama di rumah saja yakni menambah wawasan, meningkatkan kapasitas diri, serta bergandengan tangan demi menjaga semangat dan produktivitas satu sama lain.
Baca juga: Pemkot Sukabumi pastikan aktivitas ekonomi tetap berjalan saat PSBB
Secara umum, program tersebut akan menghadirkan dua kegiatan besar yang telah dikemas secara strategis dengan paradigma pemberdayaan. Pada pelaksanaannya, program ini terbagi menjadi tiga tahap yakni mitigasi pada Mei hingga Juni 2020, tahap recovery (pemulihan) Juli hingga Desember 2020 dan tahap development (pengembangan) pada 2021.
Melalui kegiatan Sukabumi Creative Hub (SCH) Connect masyarakat diajak untuk menikmati pertunjukan musik dan karya seni lainnya yang akan dipersembahkan para seniman dan pelaku parekraf lokal.
Kemudian talent show, online exhibition dan juga arena kolaborasi para seniman, pelaku Parekraf, dan UMKM. Melalui kegiatan ini masyarakat juga memiliki kesempatan turut berdonasi untuk penanganan COVID-19.
Selanjutnya untuk SCH Classroom menghadirkan kelas daring dan berbagai pendampingan dari narasumber untuk para pelajar dan pelaku parekraf serta UMKM. Topik selama kelas berlangsung topik yang akan banyak diangkat seputar pengembangan diri, industri kreatif dan strategi bisnis.
"Program Bersama ini dapat menjadi wadah yang baik untuk saling bergandengan tangan, menjaga satu sama lain agar tetap berkarya. Kita optimistis COVID-19 bisa segera dientasakan dengan solidaritas, kolaborasi, kreativitas serta optimisme, sehingga Kota Sukabumi kembali pulih," katanya.
Baca juga: Sopir angkot di Sukabumi masih abai pembatasan penumpang