Jakarta (ANTARA) - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) RI Ida Fauziyah mengapresiasi para buruh dan dan serikat pekerja di Tanah Air yang memperingati May Day atau Hari Buruh Internasional tanpa berdemonstrasi seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Tidak ada perayaan, yang saya lihat teman-teman melakukan kegiatan bakti sosial, mengumpulkan donasi untuk disumbangkan kepada orang yang membutuhkan," kata dia saat konferensi video di Graha BNPB Jakarta, Jumat.
Menurut Ida, cara berbeda yang dilakukan buruh dan serikat pekerja tersebut merupakan bentuk positif di tengah pandemi COVID-19 melanda Tanah Air.
Meskipun dalam situasi pandemi COVID-19, peringatan Hari Buruh Internasional tetap harus disyukuri dengan cara-cara positif. Hal tersebut tidak hanya berdampak pada buruh tetapi juga bagi setiap sendi-sendi kehidupan.
"Kita harus tetap semangat. Ruang gerak yang terbatas hendaknya tidak menjadi hambatan untuk berdialog, silaturahmi dan sebagainya," ujar dia.
Tidak hanya kelompok buruh dan serikat pekerja, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) juga melakukan hal-hal positif dalam memperingati Hari Buruh Internasional di antaranya tes cepat bagi buruh di salah satu rumah sakit swasta.
Penyelenggaraan tes cepat guna mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19 bagi buruh atau pekerja direncanakan tidak hanya pada peringatan May Day saja namun juga beberapa hari ke depan.
Selain itu Kemnaker juga mengoptimalkan balai latihan kerja dan menjadikannya sebagai dapur umum untuk masyarakat atau buruh yang terdampak pemutusan hubungan kerja.
"Tentu saja dalam penerapannya mengedepankan protokol kesehatan," katanya.
Ida juga berpesan momentum Hari Buruh Internasional diharapkan dapat memperkuat kebersamaan, persaudaraan, nasionalisme serta meningkatkan ketahanan ekonomi dan tentunya kaum buruh atau pekerja.