Bandung (ANTARA) - Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung menjamin ketersediaan masker medis di pasaran setelah masyarakat beralih ke masker kain.
Menurutnya, kini masker medis sudah tersedia dengan harga yang cukup terjangkau. Sehingga para tenaga medis tidak perlu khawatir akan ketersediaan masker di pasaran.
"Sudah normal kembali (masker medis), karena masyarakat sudah tidak terpaku lagi kepada masker itu, sekarang kan ada masker kain," kata Elly di Bandung, Rabu.
Baca juga: Eiger memproduksi ribuan APD dan masker gratis untuk tenaga medis
Kelangkaan masker yang terjadi pada awal virus corona mewabah, menurutnya dikarenakan masyarakat yang memburu masker medis untuk digunakan. Namun kini, masyarakat lebih dominan menggunakan masker kain.
Alhasil masker medis kini sudah tersedia di pasaran. Sehingga masyarakat ia minta untuk tetap menggunakan masker kain karena masker medis diperuntukkan kepada tenaga medis sebagai garda terdepan penanganan COVID-19.
Baca juga: Wali Kota Depok imbau warga selalu gunakan masker cegah COVID-19
"Kita sudah menyampaikan bahwa warga itu sebaiknya menggunakan masker kain, masyarakat saat ini juga sudah banyak yang beralih ke masker kain, karena lebih modis sepertinya," kata dia.
Selain membantu ketersediaan masker media tetap normal, menggunakan masker kain juga menurut Elly dapat membantu laju perekonomian para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
"Jadi kita (masyarakat) jangan bersaing dengan para tenaga medis untuk pemakaian masker medis," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan saat ini sudah hampir seluruh warga yang beraktivitas di luar rumah telah menggunakan masker.
Baca juga: Berita virus corona sebabkan harga sekotak masker medis Rp300.000
Dengan hal itu, menurutnya sudah ada perubahan perilaku masyarakat dalam situasi menghadapi COVID-19. Namun, kata dia, masih ada juga masyarakat yang belum menggunakan alat pelindung yang dianjurkan dalam Peraturan Wali Kota.
"Yang kurang itu penggunaan sarung tangan, masih kurang 20 sampai 30 persen lah," kata Ema.