Cianjur (ANTARA) - PT Pegadaian Cabang Cianjur, Jawa Barat, mencatat adanya peningkatan nilai bisnis pegadaian selama terjadinya pandemi COVID-19 terutama dari barang berharga, seperti Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), barang elektronik hingga emas.
Marketing Pegadaian Cabang Cianjur, Tiram Nurhanif pada wartawan di Cianjur, Selasa, mengatakan angka pegadaian mengalami kenaikan cukup tinggi sejak satu bulan terakhir, terutama sejak merebaknya COVID-19 di berbagai daerah.
Menurut dia, kebanyakan warga melakukan gadai barang, terutama barang-barang elektronik, untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari, seiring dengan makin menipisnya pendapatan, karena adanya pembatasan sosial dan kerja dari rumah.
Baca juga: Pegadaian akan luncurkan "Gadai Peduli" tanpa bunga
"Bahkan sejak satu pekan terakhir banyak warga yang menggadaikan barang elektronik yang nilainya bervariasi dengan dalih untuk kebutuhan sehari-harinya. Jumlahnya meningkat setiap hari bisa mencapai 25 orang atau naik 20 persen dari hari biasa," katanya.
Beberapa barang elektronik yang digadaikan antara lain permainan konsol seperti play station, televisi dan pengeras suara. Terdapat juga warga yang berniat menggadaikan blender maupun penanak nasi, namun pegadaian sudah tidak melayani jenis barang tersebut.
"Kalau persentase perbulan kami belum melakukan rekap, namun perputaran uang yang terjadi selama satu bulan terakhir diperkirakan mencapai seratus jutaan untuk pegadaian barang elektronik, yang diperkirakan akan terus meningkat hingga KLB COVID-19 tuntas," katanya.
Sementara itu, Sri Wahyuni warga Kelurahan Sayang, Cianjur, mengaku terpaksa menggadaikan televisi dan speaker aktif sesuai harga tertinggi yang diterima Pegadaian untuk menutupi kebutuhan sehari-hari selama Ramadhan.
Baca juga: Nasabah tabungan emas Pegadaian capai 4,79 juta
"Sejak KLB COVID-19, saya dan suami tidak punya penghasilan dan tidak mendapat bantuan. Harapan kami dapat menebus kembali secepatnya dan Corona segera pergi agar kami dapat kembali berusaha," katanya.
Dari dua barang elektronik yang digadaikan, Sri mendapat uang Rp850.000 yang akan digunakan untuk membeli sembako dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
"Harapan kami mendapat bantuan, tapi kebutuhan tidak dapat menunggu karena masih ada yang bisa digadaikan dan nanti kalau sudah ada rejeki dapat ditebus kembali," katanya.
Baca juga: Transformasi digital Pegadaian mendorong nasabah tumbuh 30,2 persen