Jakarta (ANTARA) - Akan sulit bagi tuan rumah Olimpiade tahun depan kecuali sudah ada vaksin yang efektif melawan virus corona, kata kepala Asosiasi Medis Jepang (JMA) seperti dikutip Reuters, Selasa.
"Saya tidak bilang Jepang harus atau tidak harus menjadi tuan rumah Olimpiade, cuma hal itu memang akan sulit melakukannya," kata Presiden JMA Yoshitake Yokokura dalam satu briefing media.
Yokokura juga menyeru Jepang untuk meningkatkan tes virus corona yang disebutnya tidak cukup meluas guna menentukan tingkat infeksi di negara itu turun. Dia juga mengecam kekurangan alat pelindung guna menekan penyebaran virus corona di rumah sakit-rumah sakit.
Baca juga: IOC memutuskan menunda Olimpiade Tokyo 2020
Penundaan satu tahun Olimpiade 2020 yang diumumkan bulan lalu menjadi pukulan telak terhadap Jepang yang sudah menginvestasikan 13 miliar dolar AS untuk persiapan Olimpiade ini.
Ketika wabah ini menyebar ke seluruh dunia dengan menginfeksi hampir tiga juta orang dan membunuh sekitar 200.000 orang, para pakar mengingatkan bahwa pertempuran melawan virus bisa panjang.
Laboratorium-laboratorium di beberapa negara sedang bekerja sama menciptakan vaksin untuk melindungi manusia dari virus corona baru itu dan obat-obatan untuk mengobati gejala-gejalanya.
Kebutuhan untuk melakukan uji klinis yang saksama untuk menguji kemanjuran dan keselamatan vaksin mengartikan perlu beberapa bulan sebelum vaksin tersedia luas di pasaran.
Baca juga: Terkait corona, jam hitung mundur Olimpiade di Stasiun Tokyo berubah
Olimpiade Tokyo tanpa vaksin corona itu berat
Selasa, 28 April 2020 11:17 WIB