Cianiur (ANTARA) - Volume kendaraan pemudik dadakan yang melintas di jalan utama Cianjur, Jawa Barat meningkat tajam meskipun larangan pemerintah untuk mudik sudah dikeluarkan, bahkan kendaraan roda dua dan empat yang melintas tidak mendapat pemeriksaan saat memasuki perbatasan Cianjur.
"Saya melintas dari Sukabumi menuju Cianjur sekitar Zuhur dengan tujuan Tasikmalaya. Tidak ada pemeriksaan seperti keluar Jakarta dan beberapa titik di Bogor. Saya sama keluarga memilih pulang kampung, karena sudah tidak bisa berjualan di perantauan," kata Edong (36), perantau asal Jakarta Timur dengan tujuan Tasikmalaya, saat ditemui di Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, Jumat.
Ia menjelaskan, sebelum memutuskan pulang kampung, dia sempat memeriksakan diri bersama istri dan tiga orang anaknya ke puskesmas setempat untuk mendapat surat jalan dan dinyatakan sehat. Bahkan, sesampai di kampung, dia dan keluarga akan menjalani isolasi mandiri di rumah miliknya yang saat ini dalam keadaan kosong.
"Sudah tahu ada larangan mudik yang berlaku mulai hari ini. Tapi, kami memang sudah berencana pulang, setelah dapat surat keterangan sehat. Harapan kami semua sehat dan Corona cepat pergi dari muka bumi," katanya.
Pantauan hari pertama larangan mudik yang diterapkan pemerintah tidak berpengaruh bagi pengguna jalan yang melintas di jalan utama Cianjur. Volume kendaraan bernomor polisi luar kota meningkat tajam terutama menjelang sore, dengan tujuan Bandung dan seterusnya. Hal yang sama juga terlihat dari arah Sukabumi, volume kendaraan yang didominasi pemudik jarak dekat.
"Tadi subuh, volume kendaraan pemudik meningkat tajam dari arah Sukabumi ke Cianjur didominasi kendaraan roda empat. Tidak ada pemeriksaan, kendaraan bebas melintas seperti hari biasa. Sore ini kendaraan roda dua yang mendominasi dengan ciri khas mudik barang di bagian belakang," kata Daseng, warga Kecamatan Gekbrong.
Minimnya pemeriksaan yang biasa dilakukan di perbatasan Cianjur juga terlihat di kawasan Puncak Pass, terutama menjelang tengah malam yang banyak dimanfaatkan pengguna jalan untuk melintas tanpa harus menjalani pemeriksaan. Bahkan, bus pariwisata penuh penumpang dapat melintas dengan aman menuju Cipanas-Puncak.
"Kalau sudah tengah malam tidak ada pemeriksaan, pengguna jalan dapat dengan bebas melintas, meskipun larangan mudik dikeluarkan pemerintah, hari ini volume kendaraan yang melintas cukup padat, mungkin kendaraan pemudik jarak dekat kalau melihat nopol yang mendominasi dari Jakarta," kata petugas Dinas Perhubungan Cianjur yang minta namanya tidak dicantumkan.
Minimnya pemeriksaan, ungkap dia, dapat saja memudahkan penyebaran virus berbahaya yang dibawa atau terbawa pemudik yang melintas. Pihaknya berharap SOP yang diberlakukan di perbatasan dapat diberlakukan dengan ketat tanpa ada pertimbangan dari zona merah kembalikan pulang.
Baca juga: Kondisi PDP di Cianjur membaik beberapa orang segera pulang
Baca juga: Pemkab Cianjur pangkas waktu kerja ASN selama Ramadhan